Thursday, January 20, 2011

Akuntansi Manajemen

Oleh: Raisa Umami 
(Himpunan Mahasiswa Al-Huda)
Akuntansi dapat dipandang sebagai sebuah system informasi yang memberikan data esensial mengenai kegiatan keuangan suatu kesatuan usaha kepada para pemakai, untuk membantu mereka membuat pertimbangan dan keputusan yang terinformasi. Salah satu pemakai informasi akuntansi yang penting adalah manajemen, yang mempunyai tanggung jawab untuk memimpin operasi perusahaan. 
Maka dibentuklah sebuah akuntan yang berbeda dengan akuntan keuangan yakni akuntan manajerial.
Akuntan manajerial memasok informasi akuntansi untuk membantu manajemen memahami fungsi-fungsi dasar perencanaan dan pengendalian.


Perencanaan adalah proses penetapan tujuan bagi penggunaan sumber daya organisasi dan pengembangan cara-cara pencapaiannya. Akuntan memberikan informasi yang memungkinkan manajemen untuk membuat rencana secara efektif. Umpamanya,akuntan memberikan informasi untuk membantu manajemen dalam menetapkan harga jual produk. Dalam konteks ini, proyeksi akan menunjukkan hasil-hasil yang diantisipasi dari harga jual alternative, yang dapat bermanfaat bagi manajemen dalam memutuskan mana di antara alternative itu yang akan digunakan.
Pengendalian adalah proses mengarahkan operasi untuk mencapai sasaran dan rencana organisasi. Sebagai contoh, perbandingan antara biaya actual dengan biaya produksi yang direncanakan pada laporan akuntan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan untuk mengendalikan biaya.


Unsur yang lazim baik dalam perencanaan maupun dalam pengendalian adalah pengambilan keputusan, dan akuntan menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan.

Manajemen harus mengambil keputusan bagi perencanaan dan pengendalian operasi. Sejalan dengan perkembangan keputusan tersebut dan setelah dikaji ulang, keputusan tambahan mungkin diperlukan untuk merevisi rencana dan memodifikasi langkah-langkah yang harus diambil dalam mengendalikan operasi. Sebagai contoh, jika informasi akuntansi menunjukkan bahwa prestasi kerja yang sebenarnya berada di bawah prestasi kerja yang direncanakan, maka rencana itu dapat direvisi atau pengendalian dimodifikasi dalam upaya meningkatkan prestasi kerja. Jadi, keterkaitan antara fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen dapat dipandang sebagai lingkaran yang tiada akhir, dimana akuntan manajerial menyediakan input untuk digunakkan oleh manajemen dalam melaksanakan kedua fungsi.