tag:blogger.com,1999:blog-45937176033328855262024-03-04T22:48:02.615-08:00Edu-CornerBersama Membangun Almamater (Himpunan Mahasiswa Alhuda)istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comBlogger33125tag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-48630763373095720702013-02-21T07:50:00.001-08:002013-02-21T08:02:28.532-08:00Sejarah Singkat Ejaan Bahasa Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSKIje9xdBD-4Biil5Yh4vbO6O3Kk158gHc0XaUTdHwwP3mfZXjlH6RXSZ-RZJYSi9-0n7W2fa-ugq39wBpdtnnMctC0_Le-3PkOqc5j9jAC3f56kEkbPNZS0GZ0J5YbA6tDxfwLE32iQ/s1600/fz2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSKIje9xdBD-4Biil5Yh4vbO6O3Kk158gHc0XaUTdHwwP3mfZXjlH6RXSZ-RZJYSi9-0n7W2fa-ugq39wBpdtnnMctC0_Le-3PkOqc5j9jAC3f56kEkbPNZS0GZ0J5YbA6tDxfwLE32iQ/s1600/fz2.jpg" /></a></div>
Sejak dijadikan bahasa nasional, bahasa pengantar, dan bahasa resmi, bahasa Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahaan ejaan. Ejaan tersebut ialah Ejaan Van Ophuysen, Ejaan Republik atau Ejaan Suwandi, dan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.<br />
Pada tahun 1901 lahirlah Ejaan Van Ophuysen. Ejaan ini berlandaskan aturan ejaan Melayu dengan huruf Latin yang dirancang oleh Charles Adrian Van Ophuysen dengan bantuan Engku Nawawi gelar St. Makmur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim. Waktu itu, usaha ke arah penyempurnaan ejaan mulai dirintis. Hal itu terbukti dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1983 di Solo. Kongres menyarankan agar ejaan lebih diinternasionalkan. Selanjutnya, pada tahun 1947, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Ejaan Republik sebagai ejaan resmi. Penetapan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 19 Maret 1947. Ejaan ini merupakan penyederhanaan ejaan terdahulu.<br />
Misalnya: badjoe menjadi badju.<br />
tjoetjoe menjadi tjutju.<br />
Kongres Bahasa Indonesia ke-2 diadakan pada tahun 1945 di Medan. Pada kongres tersebut, selain dibicarakan asal-usul bahasa Indonesia juga dibicarakan penyusunan peraturan ejaan yang praktis bagi bahasa Indonesia. Pada tahun 1956 dibentuklah panitia Priyono-Katopo. Panitia itu berhasil merumuskan patokan-patokan baru. Rumusan tersebut melahirkan Ejaan Melindo (Melayu Indonesia), ejaan yang berdasarkan konsep perjanjian persahabatan antara Persekutuan Tanah Melayu dan Indonesia dengan usaha mempersamakan kedua bahasa tersebut, tetapi perkembangan ejaan ini terhenti karena situasi politik, Selanjutnya, pada tahun 1967 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengesahkan panitia Ejaan Bahasa Indonesia dengan tugas menyusun konsep penyempurnaan ejaan.<br />
Pada tahun 1967, Ketua Gabungan V Komando Operasi Tertinggi (KOTI) mengeluarkan surat tanggal 21 Februari 1967. Surat tersebut berisi rancangan peraturan ejaan terdahulu yang dipakai oleh tim KOTI sebagai pembicaraan dengan Malaysia tentang Ejaan Bahasa Indonesia dan Ejaan Malaysia. Pembicaraan tersebut diadakan di Jakarta tahun 1966 dan Kualalumpur tahun 1967. Rancangan tersebut baru dikeluarkan bersama oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mashuri) dan Menteri Pelajaran Malaysia (Husen On). Rancangan tersebut dipakai sebagai bahan pengembangan bahasa nasional kedua negara itu. Selanjutnya, rancangan itu diseminarkan pada tahun 1972 di Puncak dan diperkenalkan kepada masyarakat/setiap departemen dan ditetapkan tanggal 20 Mei 1972. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1972 hasil seminar tersebut diresmikan menjadi EYD. Kata badju misalnya, dalam EYD ditulis baju dan tjutju menjadi cucu hingga saat ini.<br />
<br />
Sumber: Buku, "KAIDAH DAN PELATIHAN BAHASA INDONESIA BAHAN AJAR MATA KULIAH UMUM BAHASA INDONESIA" (halaman: 1-2), TIM LIMA: PUSAT BAHASA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DTAJI BANDUNG.istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-87415792925653674372013-02-21T06:57:00.001-08:002013-02-21T06:58:05.619-08:00Ulangan Fiqih 2013<iframe frameborder="0" height="500" marginheight="0" marginwidth="0" src="https://docs.google.com/forms/d/1PB-yH8bYdpMbcRgYFmtMiCeqNEY0XsuWlmC7eCUyDiE/viewform?embedded=true" width="760">Loading...</iframe>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-7798710040355167482011-11-14T18:14:00.001-08:002011-11-14T18:14:28.145-08:00Soal Bahasa IndonesiaJawablah Pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!<br />
<iframe src="https://docs.google.com/spreadsheet/embeddedform?formkey=dGx4V1l4ak1QSXI0NzRqaklNZGtoVVE6MQ" width="760" height="1372" frameborder="0" marginheight="0" marginwidth="0">Loading...</iframe>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-24305115164753708222011-11-14T17:50:00.001-08:002011-11-14T17:55:42.925-08:00Soal Fiqih<iframe src="https://docs.google.com/spreadsheet/embeddedform?formkey=dHdqSXptX1JqdjM2eXpySEJnM0RJU0E6MQ" width="760" height="1372" frameborder="0" marginheight="0" marginwidth="0">Loading...</iframe>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-89658154039732982062011-11-13T18:28:00.000-08:002011-11-14T17:58:31.613-08:00Latihan TIKJawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!<br />
Selamat mengerjakan <br />
<iframe src="https://docs.google.com/spreadsheet/embeddedform?formkey=dDd3UWJIdGpEQ0N2X1RmbEcybHFpN3c6MQ" width="760" height="1385" frameborder="0" marginheight="0" marginwidth="0">Loading...</iframe>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-69119229729706090702011-05-02T20:12:00.000-07:002011-05-02T20:14:41.565-07:00Pengamatan Siklus Hidup Lalat Buah<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTkxqwNyp9Vp4Cn_DWOyy-gZcjgjIEGSuF6_2ZCkZMOBUF5zH-X9t0l8UhHYUH0dPUchprHaF8Tb0WgLAJFSMWYA77mUwttsRXGmz8Una0c0y63N0M3ftuu84J85aUtE581hnFvXdNTYA/s1600/Restu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTkxqwNyp9Vp4Cn_DWOyy-gZcjgjIEGSuF6_2ZCkZMOBUF5zH-X9t0l8UhHYUH0dPUchprHaF8Tb0WgLAJFSMWYA77mUwttsRXGmz8Una0c0y63N0M3ftuu84J85aUtE581hnFvXdNTYA/s200/Restu.jpg" width="150" /></a></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> : </span></b>Chintianeu Restu Alumni Al-Huda ( UIN SGD Bandung, Jurusan Bilogi) <br />
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tanggal Praktikum</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> : 11 April 2011</span></div><div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan Praktikum</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> : </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melakukan pengamatan siklus hidup <i>Drosphila</i></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membedakan stadia telur – larva – pupa – imago</span></div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dasar Teori</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Lalat buah adalah organisme yang memiliki ciri yang sudah dikenal dan sesuai untuk penyelidikan genetika karena mudah berkembang biak dan memiliki siklus hidup singkat. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur. Siklus hidup drosophila terdiri atas stadium telur, larva, pupa, dan imago. Telur <i>Drosophila sp. </i>Telur <i>Drosophila </i>berukuran kira-kira 0,5 mm berbentuk lonjong, permukaan dorsal agak mendatar, sedangkan permukaan ventral agak membulat. Pada bagian anterodorsal terdapat sepasang filament yang fungsinya yang melekatkan diri pada permukaan, agar telur tidak tenggelam pada medium. Pada bagian ujung anterior terdapat lubang kecil yang disebut micropyle, yaitu tempat masuknya spermatozoa. Telur yang dikeluarkan dari tubuh biasanya sudah dalam tahap blastula. Dalam waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva. Larva yang menetas ini akan mengalami 2 kali pergantian kulit, sehingga periode stadium yang paling aktif. Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada permukaan yang relative kering, yaitu pada dinding botol kultur atau pada kertas saring. Pupa akan menetas menjadi imago setelah berumur 8-11 hari bergantung pada spesies dan suhu lingkungan. (</span><a href="http://supportme5.wordpress.com/2009/12/08/siklus-hidup-dan-determinasi-lalat-buah-drodophila-sp/"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">http://supportme5.wordpress.com/2009/12/08/siklus-hidup-dan-determinasi-lalat-buah-drodophila-sp/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Klasifikasi Ilmiah</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kingdom : Animalia </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Phyllum : Arthropoda </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelas : Insecta </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ordo : Diptera </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Famili : Drosophilidae </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Genus : Drosophila </span></div><div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Spesies : <i>Drosophila melanogaster </i></span></div><div class="pj" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 44.65pt;"><span class="nw">Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri</span> <span class="nw">segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, ayitu; kepala,</span> <span class="nw">thoraks, dan abdomen. seperti hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila ini</span> <span class="nw">mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral</span> <span class="nw">(punggung-perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam</span> <span class="nw">telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum</span> <span class="nw">fertilisasi. setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur</span> <span class="nw">yang khas dari setiap segmen.</span> </div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dewasa pada <i>Drosophila melanogaster</i> dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio. (</span><a href="http://biologi-news.blogspot.com/2010/10/siklus-hidup-lalat-buah-drosophila.html"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">http://biologi-news.blogspot.com/2010/10/siklus-hidup-lalat-buah-drosophila.html</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">)</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alat dan Bahan</span></b></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alat </span></div></td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahan</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Botol kultur yang berisi medium APRG</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Drosophila</span></i></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mikroskop </span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lip</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kuas kecil</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 203.9pt;" width="272"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara Kerja</span></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="height: 30px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 18px; position: absolute; width: 12px; z-index: 1;"><img height="30" src="file:///C:/DOCUME%7E1/UMIHAF%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masukkan lalat <i>Drosophila </i>hasil tangkapan ke dalam botol kultur</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="height: 30px; left: 0px; margin-left: 0px; margin-top: 49px; position: absolute; width: 12px; z-index: 2;"><img height="30" src="file:///C:/DOCUME%7E1/UMIHAF%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="12" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Amati perubahan yang terjadi pada medium. Cata saat terjadi telur – larva – pupa – imago</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengamatan dilakukan secara periodic</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasil Pengamatan</span></b></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt; width: 480px;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 28.05pt;" valign="top" width="37"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">No</span></div></td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 70.95pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hari/ tanggal</span></div></td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jam</span></div></td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan</span></div></td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keterangan</span></div></td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gambar </span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 28.05pt;" valign="top" width="37"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 70.95pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Senin</span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">11-04-11</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">12.00</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Belum ada</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jumlah masih tetap</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 28.05pt;" valign="top" width="37"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 70.95pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selasa</span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">12-04-11</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">18.00</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mati 3 ekor, larva belum muncul</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 28.05pt;" valign="top" width="37"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 70.95pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rabu</span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">13-04-11</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">18.00</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mati 3 ekor, larva belum muncul</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 28.05pt;" valign="top" width="37"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 70.95pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kamis</span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">14-04-11</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">18.00</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mati 4 ekor, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mulai ada larva</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 28.05pt;" valign="top" width="37"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 70.95pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jum’at</span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">15-04-11</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">18.00</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mati 1 ekor dan muncul 6 larva</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 28.05pt;" valign="top" width="37"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 70.95pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabtu</span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">16-04-11</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">18.00</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mulai menjadi Pupa</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><img alt="DSC01147.JPG" border="0" height="75" src="file:///C:/DOCUME%7E1/UMIHAF%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" width="100" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 28.05pt;" valign="top" width="37"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 70.95pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Minggu</span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">17-04-11</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">18.00</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pupa</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><img alt="DSC01148.JPG" border="0" height="133" src="file:///C:/DOCUME%7E1/UMIHAF%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.jpg" width="100" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 28.05pt;" valign="top" width="37"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 70.95pt;" valign="top" width="95"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Senin</span></div><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">18-04-11</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">07</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.00</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dewasa </span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><img alt="DSC01149.JPG" border="0" height="75" src="file:///C:/DOCUME%7E1/UMIHAF%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg" width="100" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
</tbody></table>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-72385831856660340202011-04-20T18:31:00.000-07:002011-04-20T18:32:48.713-07:00Keanekaragaman Pada Hewan dan Tumbuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTkxqwNyp9Vp4Cn_DWOyy-gZcjgjIEGSuF6_2ZCkZMOBUF5zH-X9t0l8UhHYUH0dPUchprHaF8Tb0WgLAJFSMWYA77mUwttsRXGmz8Una0c0y63N0M3ftuu84J85aUtE581hnFvXdNTYA/s1600/Restu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTkxqwNyp9Vp4Cn_DWOyy-gZcjgjIEGSuF6_2ZCkZMOBUF5zH-X9t0l8UhHYUH0dPUchprHaF8Tb0WgLAJFSMWYA77mUwttsRXGmz8Una0c0y63N0M3ftuu84J85aUtE581hnFvXdNTYA/s200/Restu.jpg" width="150" /></a></div>Oleh: Chintianeu Restu<br />
Alumni Al-Huda ( UIN SGD Bandung, Jurusan Bilogi)<br />
<br />
A. Pengertian Keanekaragaman Hayati<br />
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme.Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. “ Tidak ada dua individu yang sama persis”. Hal ini disebabkan oleh adanya variasi organism dari spesies yang sama atau keanekaragaman spesies. Lingkungan atau faktor eksterna; seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya. Baik hewan maupun tumbuhan juga mempunyai variasi yang tampak antara lain dalam bentuk, ukuran tubuh, warna dan ciri khan lainnya. (Wildan, 1991)<br />
Keanekaragaman hayati secara luas telah digunakan konsepnya di alam tetapi dalam penggunaannya tidak terlalu baik. Beberapa negara menginterpretasikan konservasi dari keanekaragaman hayati sangat kaku, Negara-negara tersebut berpendapat bahwa semua pengembangan dapat dihalangi oleh prospek hilangnya tempat kediaman makhluk hidup.<br />
Keanekaragaman hayati telah muncul sebagai topik ilmiah dengan tingkat sosial yang tinggi menonjol dan akibatnya kepentingan politik. Sampai-sampai para ilmuwan ingin melihat program-program untuk melestarikan keanekaragaman hayati dilaksanakan, mereka harus sadar akan aspek politik dari masalah dan bersiaplah untuk membuat kompromi yang diperlukan ketika seseorang masuk ke dalam arena politik. Konservasionis menghadapi masalah serupa seperti kampanye melawan kekejaman terhadap binatang jauh lebih baik dengan daya tarik manusia terhadap hewan dibandingkan dengan penderitaan yang sebenarnya, sehingga hilangnya spesies sering terlihat lebih dalam hal daya tarik spesies ke manusia daripada faktor-faktor biologis.<br />
<br />
B. Macam-macam Keanekaragaman Hayati<br />
Terdapat bermacam-macam definisi tentang keanekaragaman hayati, tetapi hanya tiga kategori utama yang akan dijelaskan di sini. Pertama adalah keaneka ragaman azas keturunan, yang dapat menimbulkan keaneka ragaman gen dalam jenis yang sama seperti halnya antar jenis. Kedua adalah keaneka ragaman yang taxonomic, didasarkan pada taxa yang berbeda dimasukkan ke dalam suatu ekosistem. Ketiga adalah keaneka ragaman fungsional, mengenali variasi dari peran organisme yang berbeda- termasuk memisahkan langkah-langkah hidup dari jenis individu di dalam ekosistem. ( http://www.scribd.com/doc/27992718/Praktikum-Vii-Genetika-Topik-Tujuan-Persilangan)<br />
<br />
C. Teori Generalis<br />
Teori generalis secara sederhana dihubungkan dengan populasi yang ada ( Hutchinson 1957) dan Hutchinsonians secara tegas menolak konsep dari suatu relung yang kosong. Relung yang potensial dari suatu populasi adalah cakupan dari kondisi-kondisi inveronmental di mana itu dapat tetap berlaku. Tetapi ini adalah konsep yang berharga bagi pemahaman keanekaragaman hayati, sehingga layak mengeksplorasi. populasi adalah kisaran kondisi lingkungan di mana ia dapat bertahan, yang sebenarnya relung adalah rentang di mana saat ini ditemukan dan relung kosong merupakan suatu lingkungan yang dapat secara prinsip mendukung penduduk dari beberapa macam tapi saat ini tidak. Sebuah ekosistem yang beragam biasanya satu di mana relung pasar yang erat dikemas, di setiap kamar ditempati oleh sebuah keluarga yang berbeda untuk meregangkan analogi (Christiansen dan Fenchel 1977). Invasi oleh super pesaing yang dapat mengusir banyak dari spesies asli dari relung pasar mereka, pada dasarnya mengambil alih seluruh apartemen, sangat mengurangi keragaman masyarakat.<br />
<br />
D. Menetapkan nilai pada spesies<br />
Kepunahan adalah faktor yang mengganggu keduanya ilmuwan dan orang awam, dan untuk ilmiah. komunitas prospek kehilangan suatu spesies sebelum kita belajar tentang itu adalah ganda. Meskipun demikian, kita harus menyeimbangkan prioritas kami dengan hati-hati untuk membuat pilihan yang bijak. Di atas semua itu, jika kita ingin secara politis efektif dan mendapatkan dukungan publik untuk keanekaragaman hayati, kita harus mengenali faktor-faktor sosial yang dapat menghasilkan. memperoleh dukungan dan perhatian politik. Ini mungkin tidak selalu cocok dengan ilmiah, tetapi dalam arena politik kita harus belajar untuk berkompromi.<br />
Pada bagian atas daftar setiap faktor yang membuat suatu spesies kandidat yang baik untuk publik Dukungan karisma. Beberapa binatang menangkap perhatian publik dan akan selalu memimpin kampanye untuk konservasi, terlepas dari masalah biologis Sebagai contoh, panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) yg makan bambu yang jarang ditemukan, hanya di dalam barat daya Negeri China, namun juga adalah sudah menangkap imajinasi dunia dan mempunyai yang diadopsi sebagai simbol dari WWF (mula-mula World Wildlife Fund). (http://www.riobelajar.co.cc/2010/02/berbagai-tingkatan-keanekaragaman.html)istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-20918322186319628382011-04-01T15:49:00.000-07:002011-04-01T15:51:22.279-07:00Klasifikasi Biaya dan Contohnya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSnIUQRLPH2iPWeHBb0vUqCoRi5Ec2mMNIqtWy0reX9vrPwelP61Yab_XrnmZUy_xZg4uoHO4D0SOv_9nP-AvR9WiRhc1ziE6ZnVHh2waGFjs46EQ1AfNDmvoV4-DCjd7P4DLfPvHEUfQ/s1600/Mie-web.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSnIUQRLPH2iPWeHBb0vUqCoRi5Ec2mMNIqtWy0reX9vrPwelP61Yab_XrnmZUy_xZg4uoHO4D0SOv_9nP-AvR9WiRhc1ziE6ZnVHh2waGFjs46EQ1AfNDmvoV4-DCjd7P4DLfPvHEUfQ/s200/Mie-web.jpg" style="background-color: #9fc5e8;" width="200" /></a></div>Klasifikasi Biaya dan Implikasinya pada Perusahaan Ulet 57 Organizer (Jasa)<br />
Klasifikasi biaya pada perusahaan jasa digolongkan menjadi 2 golongan yakni biaya langsung dan biaya tidak langsung.<br />
Perusahaan Ulet 57 Organizer adalah perusahaan yang menawarkan jasa penyelenggaraan event organizer, wedding organizer. Mulai jasa pembuatan konsep acara, dekorasi, sewa tempat, sewa sound system, sewa peralatan pesta, termasuk pembuatan undangan. Perusahaan ini beralamat di Jl. Sindangreret no.11 km.14 Pameungpeuk Bandung. Defi Fahrur Rozi, owner sekaligus Manajer perusahaan memimpin karyawan berjumlah 10 orang. Adapun biaya-biaya yang terdapat pada perusahaan Ulet 57 Organizer adalah sebagai berikut; <br />
• Biaya Langsung<br />
Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. Konsep biaya langsung lebih luas dari pengertian bahan langsung dan tenaga kerja langsung (Garisson: 2006)<br />
Biaya Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasi kepada objek atau pusat biaya tertentu (USU digital library:2002).<br />
<br />
Pada perusahaan Ulet 57 Organizer biaya langsung antara lain:<br />
1. Biaya bahan baku<br />
2. Biaya gaji karyawan<br />
3. Biaya transportasi<br />
4. Biaya sewa alat, tempat dan sound system<br />
5. Biaya cetak undangan<br />
<br />
• Biaya Tidak Langsung<br />
Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang bersangkutan (Garisson:2002).<br />
<br />
Biaya tidak langsung perusahaan Ulet 57 Organizer antara lain:<br />
1. Biaya gaji konseptor<br />
2. Biaya gaji manajer<br />
<span style="background-color: #9fc5e8;"></span><br />
Biaya untuk Perencanaan, Pengendalian dan Pengambilan Keputusan dan Implikasinya pada Perusahaan Peci Classic Exclusive<br />
<br />
Objek Biaya adalah biaya yang dikategorikan menurut hubungannya dengan suatu objek atau segmen operasi.<br />
• Objek Biaya Antara: Objek-objek yang menimbulkan adanya biaya bagi perusahaan dalam mencapai pembuatan produk.<br />
<br />
Pada perusahaan Peci Classic Exclusive objek biaya antara yaitu:<br />
1. Harga bahan baku<br />
2. Biaya transportasi pembelian bahan baku<br />
3. Gaji pegawai pabrik<br />
4. Listrik<br />
5. Harga bahan penolong<br />
6. Zakat<br />
• Objek akhir: akumulasi biaya-biaya yang terjadi atas penggabungan objek biaya antara yakni berupa produk peci<br />
<br />
• Biaya terkendalikan (Controllable Cost) adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka waktu tertentu (USU Digital : 2002).<br />
<br />
Contoh biaya terkendalikan dalam perusahaan Peci Classic Exclusive:<br />
1. Biaya gaji pegawai<br />
2. Biaya perawatan website<br />
3. Biaya listrik<br />
4. Biaya pengiriman barang<br />
5. dll<br />
<br />
• Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu (USU digital: 2002)<br />
Contoh biaya ini, adalah:<br />
1. Biaya penyusutan mesin<br />
2. Biaya penyusutan peralatan<br />
3. Biaya penyusutan bahan penolong<br />
4. Dll<br />
• Biaya bergabung adalah biaya yang dapat digabungkan atas biaya yang seharusnya terpisah, tetapi karena kegiatan operasionalnya sama jadi bisa digabungkan dan dilakukan secara bersama-sama<br />
Di dalam Perusahaan Peci Classic Exclusive biaya ini terdapat pada;<br />
1. Biaya gaji bagian pemotongan bahan baku<br />
2. Biaya pembelian bahan baku<br />
3. Biaya pengiriman bahan<br />
4. Biaya gaji bagian packing<br />
5. Dll<br />
• Biaya relevan adalah biaya yang nilainya relatif berubah-ubah sesuai dengan nilai uang yang berlaku<br />
Contoh biaya relevan:<br />
1. Biaya bahan baku<br />
2. Biaya transportasi<br />
3. Biaya gaji pegawai<br />
4. Dll<br />
• Biaya tidak relevan adalah biaya yang relatif jumlahnya tidak berubah untuk jangka waktu yang lama<br />
Contoh biaya tidak relevan adalah:<br />
1. Biaya penyusutan mesinistiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-73397453001565990142011-04-01T15:43:00.000-07:002011-04-01T15:43:45.552-07:00Istilah-Istilah Umum Audit 1<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSnIUQRLPH2iPWeHBb0vUqCoRi5Ec2mMNIqtWy0reX9vrPwelP61Yab_XrnmZUy_xZg4uoHO4D0SOv_9nP-AvR9WiRhc1ziE6ZnVHh2waGFjs46EQ1AfNDmvoV4-DCjd7P4DLfPvHEUfQ/s1600/Mie-web.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSnIUQRLPH2iPWeHBb0vUqCoRi5Ec2mMNIqtWy0reX9vrPwelP61Yab_XrnmZUy_xZg4uoHO4D0SOv_9nP-AvR9WiRhc1ziE6ZnVHh2waGFjs46EQ1AfNDmvoV4-DCjd7P4DLfPvHEUfQ/s200/Mie-web.jpg" width="200" /></a></div>Oleh: Raisa Umami <br />
Manajemen Laba<br />
Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri (manajer).<br />
Manajemen laba sebagai suatu proses mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik didalam maupun diluar batas General Accepted Accounting PrinciSP (GAAP) (rac.uii.ac.id)<br />
<br />
Neraca dan Laporan Laba Rugi<br />
<ol><li>Neraca, yaitu laporan yang menunjukan keadaan keuangan suatu perusahan pada tanggal tertentu.</li>
<li>Laporan Rugi Laba, yaitu laporan yang menunjukan hasil usaha dan biaya-biaya selama suatu periode akuntansi. (rac.uii.ac.id)</li>
</ol>Windows dressing<br />
Penyajian laporan keuangan yang lebih baik daripada keadaaan sesungguhnya (www.perencanakeuangan.com)<br />
<br />
Kas dan Setara Kas<br />
<br />
Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun mata uang asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Adajuga yang mendefinisikan kas sebagai segala sesuatau yang dapat dengan “segera” dijadikan atau dicairkan menjadi uang. Dengan definisi yang kedua ini maka selain uang kertas dan logam maka giro,wesel dan lainnya merupakan contoh dari kas<br />
<br />
Setara kas adalah penempatan dana sementara untuk kepentingan likuiditas perusahaan dan dengan cepat dapat dijadikan kas tanpa menghadapi resiko perubahan yang signifikan (akuntansi.name)<br />
<br />
Pengertian Akuntansi<br />
<br />
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis" (Wikipedia)<br />
<br />
Warren dkk (2005:10) menjelaskan bahwa: “secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak- pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”. Littleton (Muhammad, 2002:10) mendefinisikan: “tujuan utama dari akuntansi adalah untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.” (www.scribd.com)<br />
Beban dan Biaya<br />
Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini atau mendatang bagi organisasi<br />
Biaya yang akan memberikan manfaat (benefit) hanya pada periode berjalan / sekarang (current periode) biasanya dicatat sebagai beban dibandingkan aktiva. proses pencatatan ini disebut pembebanan / pelekatan (expensing) biaya. Beban memberikan jasa kini kepada organisasi, yang pada gilirannya menghasilkan pendapatan<br />
Konservatisme.<br />
Penyaji informasi keuangan dihadapkan pada prinsip keberhati-hatian, ykni terhadap pencatatan pendapatan dan biaya.terhadap pendapatan yang belum direalisir atau belum diterima,akuntansi menyarankan untuk tidak diakui sebagai pendapatan periode berjalan. Tetapi terhadap biaya yang sudah jatuh tempo atau dipastikan akan terjadi dapat dibukukan sebagai beban periode berjalan.<br />
Dengan menganut paham konservatif ini, akan menimbulkan praktek pembukuan dalam akuntansi yang dikenal dengan accrual dan deferral, atau lebih dikenal dengan pos-pos antisipasi dan transitoris.<br />
Dampak lain dari menganut paham konservatif adalaah terciptanya pencatatan pendapatan secara accrual atau cash basis, yang terutama dirasakan penting dalam penepapan akuntansi bank.istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-26551222747832852302011-03-24T20:03:00.000-07:002011-03-24T20:04:19.017-07:00Keutamaan orang /guru yang memiliki sikap sabar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6EoTveY1hcWwuCbFNlgQpFVUtCLDegB3wZCZIScxw8JqVzJgD5ALc558mH791-UN5FBgyAYp6gyKhJsEIhdXN_3cIDKHJtzW1Na0NUyS0MVpD92CEtwJm0V6ZViiD2ke4Yk7mCQq038c/s1600/KKN+di+Ciparay+2.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6EoTveY1hcWwuCbFNlgQpFVUtCLDegB3wZCZIScxw8JqVzJgD5ALc558mH791-UN5FBgyAYp6gyKhJsEIhdXN_3cIDKHJtzW1Na0NUyS0MVpD92CEtwJm0V6ZViiD2ke4Yk7mCQq038c/s200/KKN+di+Ciparay+2.JPG" width="185" /></a></div>Sesunggunya kesenangan dan kesusahan yang kita alami adalah cobaan dari Allah swt. Bahkan kehidupan dunia ini semuanya adalah cobaan. Agar mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Maka setiap muslim harus memahami hakekat kehidupan dunia ini mengambil bekal utama dalam menjalaninya, bekal tersebut adalah sikap sabar.<br />
Allah swt sesungguhnya telah menyifatkan orang-orang yang sabar, dengan beberapa sifat. Menurut Al-Ghazali (1975:267) bahwa “Allah swt menyebutkan sabar dalam Al-Qur’an pada lebih tujuh puluh tempat, yang ditambahi keterangan tentang berbagai kebaikan dan derajat yang tinggi serta menjadikan kebaikan dan derajat ini sebagai buah dari sabar. Sebagaimana firman Allah swt dalam QS As-Sajdah ayat 24 :<br />
<br />
Artinya :<br />
“ dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar[1195]. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.” (depag RI, 2005 : 417).<br />
Menurut Al-Ghazali (1975 : 267-269) bahwa keutamaan orang yang memiliki sikap sabar, yaitu :<br />
<ul><li>Allah akan menjadikan derajat dan kebaikan sebagai hasil (buah) dari pada sabar. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A’raf ayat 137 : Artinya :Dan telah sempurnalah Perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka” (Depag RI, 2005 : 166).</li>
<li>Tidak ada suatu amal untuk taqarrub kepada Allah melainkan pahalanya diukur dan ditimbang dari kesabaran. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Az-Zumar ayat 10 Artiny ”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” Ddepag RI, 2005 : 495).</li>
<li>Allah SWT menjanjikan bagi orang-orang yang sabar bahwa Allah bersama mereka. Sebagaimana firman Allah dalam QS al-Anfal ayat 46 Artinya “Bersabarlah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Depag RI, 2005 : 183)</li>
<li>Allah swt menggantungkan pertolongan kepada sabar. Sebagaimana firman Allah dalam QS Ali-Imran ayat 125 : Artinya “ Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. (Depag RI, 2005 : 24)</li>
<li>Allah menghimpun berbagai perkara bagi orang-orang sabar, yang tidak pernah dihimpun bagi orang selain mereka. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 157) Artinya“ Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.</li>
</ul> Selain mendapatkan pahala yang banyak dari Allah SWT, bahwasannya dengan kesabaran seorang guru, anak didik akan lebih tertarik kepada pendidik dan anak didik akan berhias dengan akhlaq yang terpuji, dan jauh dari perangai tercela. Adapun keutamaan guru yang memiliki sikap sabar menurut Fuad Bin Abdul Aziz Asy-syalhud 2005:33) yaitu:<br />
<ol><li>Kesabaran merupakan faktor kesuksesan yang kuat bagi seorang guru</li>
<li>Seorang guru yang baik adalah yang dapat menyembunyikan amarah serta dapat mengendurkan urat saraf.</li>
<li>Perlahan dan terus latihan, dapat membuat seorang guru kuat (sabar/tabah)</li>
</ol>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-11430213766301589822011-03-22T20:36:00.000-07:002011-03-24T15:10:56.858-07:00Pemahaman Unsur-Unsur Kesejarahan Puisi (Bagian 2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheYPGh_e1ZNKjjfMC22_hQNy4ahF69mhxYLiQEH7Qj6pDEry6OBY_0cUV1IQdpKAnwC2Gb3JYxJviEqhBQ62RxrQ0QVBdFMIKa9HOTYnB-byEk97gcVW20VFj2GQUo_zKjzbLqOHOhE9g/s1600/NOVI.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheYPGh_e1ZNKjjfMC22_hQNy4ahF69mhxYLiQEH7Qj6pDEry6OBY_0cUV1IQdpKAnwC2Gb3JYxJviEqhBQ62RxrQ0QVBdFMIKa9HOTYnB-byEk97gcVW20VFj2GQUo_zKjzbLqOHOhE9g/s200/NOVI.jpg" width="150" /></a></div>C. Hubungan Kehidupan Pengarang Dengan Gagasan Dalam Puisi<br />
<br />
Puisi merupakan buah cipta dari para pengarangnya. Oleh karena itu akan terdapat hubungan yang sangat erat antara kehidupan seorang penyair dengan gagasan yang terkandung dalam puisi yang diciptakannya. Hal ini dimungkinkan karena apa yang dituangkan seorang penyair dalam sebuah puisi tentu saja telah melewati proses pemikiran, perasaan dan menyentuh nilai-nilai yang diyakininya sebagai seorang pribadi, sekalipun memang tidak semua puisi identik dengan kehidupan dan karakter penyairnya, karena puisi mampu mencangkup dan menggambarkan sesuatu yang sangat luas.<br />
Mempelajari biografi seorang pengarang puisi berarti mengambil langkah untuk lebih memahami dan mengembangkan kemampuan mengapresiasi puisi-puisi pengarang tersebut.<br />
Sebagai contoh, kita akan mengangkat seorang penyair bernama Chairil Anwar, untuk melihat hubungan kehidupannya dengan puisi-puisi yang diciptakannya.<br />
Chairil tumbuh sebagai seorang sastrawan dimasa peralihan dari situasi sebagai bangsa terjajah menuju gairah kemerdekaan dari sebuah bangsa yag muda. Selain Chairil terasuh dalam sebuah komunitas Alisyahbana muda yang tangkas, tajam dan keras kepala, terutama dalam menyuarakan gairah muda dan menolak tradisi lama, maka jadilah Chairil sebagai seorang penyair yang meledak-ledak dengan gairah muda yang menceritakan sebuah bangsa yang muda dan meledak-ledak pula.<br />
Dari biografinya, dapat diketahui pula bahwa Chairil tidak mau didikte oleh siapapun. Dengan gaya hidup yang perlenta dan urakan, serta affair-affairnya dengan berbagai wanita, pemikirannya yang tajam serta semangat belajarnya yang tinggi membuat semangat hidupnya yang meggebu-gebu Chairil pun dikenal sebagai seorang yang pesimistis.<br />
Sekarang kita akan melihat hubungan biografi Chairil dengan puisinya yang berjudul “Aku”.<br />
<br />
Kalau sampai waktuku<br />
Kumau tak seorangpun kan merayu<br />
Tidak juga kau<br />
<br />
Tak perlu sedu sedan itu<br />
Aku ini binatang jalang<br />
Dari kumpulannya terbuang<br />
Biar peluru menembus kulitku<br />
Aku akan tetap meradang, menerjang<br />
<br />
Luka dan bias kubawa berlari<br />
Berlari<br />
Hingga hilang pedih perih<br />
<br />
Dan aku akan lebih tidak peduli<br />
Aku mau hidup seribu tahun lagi<br />
1943<br />
<br />
Pada puisi tersebut Nampak sekali vitalitas seorang Chairil dalam menanggapi hidup. Individualisme sangat menonjol pada puisi aku. Pengakuan Chairil bahwa dirinya adalah binatang jalang dari kumpulannya terbuang adalah fakta teks yang sangat luar biasa untuk menampakkan individualisme. Dengan mengatakan bahwa dirinya binatang jalang, berarti Chairil ingin menyatakan kebebasannya, melepaskan segala warna yang berlaku pada manusia. Sebuah kesadaran yang menyala-nyala terhadap eksistensi dirinya. Sedagkan dalam kalimat biar peluru menembus kulitku/aku akan tetap meradang menerjang, menunjukkan sikap yang sangat tak acuh terhadap segala hal. Selain itu pada akhir puisi terdapat kata-kata aku mau hidup seribu tahun lagi, kata-kata ini sangat menampakkan betapa Chairil sangat cinta pada kehidupan, sehingga ia menginginkan eksistensinya melebihi takdir karena meyebutkan angka yang sangat mustahil untuk ukuran manusia.<br />
Sedangkan sifat Chairil yang sangat pesimistis dapat dilihat pada baris-baris puisinya yang lain yaitu; karunia bahagia, kecil setumpuk, sia-sia dipupuk. Demikian juga pada puisi berjudul derai-derai cemara, terdapat kata-kata:<br />
<br />
Hidup hanya menunggu kekalahan<br />
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah<br />
Dan tahun, ada yang tetap tidak diucapkan<br />
Sebelum akhirnya kita menyerah<br />
<br />
Dari analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa unsur indvidualisme, sikap tak acuhnya, semangat dan kecintaannya akan hidup serta sikap fesimistis ikut mewarnai puisi-puisi ciptaannya.<br />
<br />
D. Hubungan Penciptaan Puisi Dengan Pandangan Tentang Kesastraan Pada Suatu Zaman<br />
Pandangan kesastraan pada suatu zaman, sangat mempengaruhi ide, gagasan dalam penciptaan suatu puisi. Hal ini dapat dilihat dari adanya penamaan angkatan-angkatan seperti pujangga baru, angkatan 66 angkatan 70 an, dimana setiap angkatan memiliki puisi dengan ciri-ciri dan karakter tertentu, sebagai reaksi dari pandangan kesastraan saat puisi-puisi tersebut dibuat.<br />
Sebagai contoh angkatan pujangga baru, memiliki dua kelompok yang memandang kesastraan dari sudut yang berbeda, yaitu :<br />
<ol><li>Kelompok “seni untuk seni” yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Tengku Amir Hamzah</li>
<li>Kelompok “seni untuk pembangunan masyarakat” yang dimotori Sultan Takdir Alisyahbana, Armijn Pane dan Rustam Effendi</li>
</ol>Dari pandangan seni angkatan pujangga baru ini, maka tidak heran jika puisi-puisinya memiliki ciri klealis, romantik, impresionistik, berbentuk sonata dengan pola persajakan yang mendekati pantun. Perhatikanlah salah satu bait puisi Air Hamzah, yang berjudul “Berdiri Aku”<br />
<br />
Angin pulang menyejuk bumi<br />
Menepuk teluk mengempas emas<br />
Lari kegunung memuncak sunyi<br />
Berayun-ayun diatas talas<br />
<br />
Adapun sastrawan angkatan memiliki konsep seni yang diberi judul “Surat Kepercayaan Gelanggang”. Konsep ini menyatakan bahwa para sastrawan agkatan ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani. Hal inilah yang menyebabkan puisi-puisi angkatan 45 lebih bersifat ekspresionik, heroik, dan tidak lagi menggunakan bentuk sonata, maupun pola persajakan yang mendekati pantun. Contoh puisi Sitor Situmorang, berikut ini;<br />
<br />
Lebaran<br />
Bulan diatas kuburan<br />
<br />
Contoh lain pada puisi Asrul Sani yang berjudul “Anak Laut” yang berisi,<br />
<br />
Anak Laut<br />
Sekali ia pergi tiada bertopi<br />
Kepantai landasan matahari<br />
Dan bermimpi tengah hari<br />
Akan negeri di jauhan<br />
Pasir dan air sekan<br />
Bercampur awan tiada menutup<br />
Mata dan hatinya rindu<br />
Melihat laut terbentang biru<br />
Sekali aku pergi<br />
Dengan perahu<br />
Kenegeri kejauhan<br />
Dan menyanyi<br />
Kekasih hati<br />
Lagi merindukan<br />
Daku”<br />
Tenggelam matahari<br />
Ufuk sona tiada nyata<br />
Bayang-bayang bergerak perlahan<br />
Aku kembali kepadanya”<br />
Sekali ia pergi tiada bertopi kepantai landasan matahari<br />
Dan bermimpi tengah hari<br />
Akan negeri dijauhan<br />
1948<br />
<br />
Dari contoh diatas dapat kita lihat bahwa, angkatan 45 lebih senang menggunakan bentuk bebas, sesuai ekspresi yang diinginkan tanpa terikat pola persajakan seperti angkatan pujangga baru.<br />
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa pandangan kesastraan suatu zaman akan memberkan kontribusi penting terhadap penciptaan suatu puisi.istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-66510269530631385612011-03-20T21:49:00.000-07:002011-03-20T21:50:21.854-07:00Pemahaman Unsur-Unsur Kesejarahan Dalam Puisi (Bag.1)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheYPGh_e1ZNKjjfMC22_hQNy4ahF69mhxYLiQEH7Qj6pDEry6OBY_0cUV1IQdpKAnwC2Gb3JYxJviEqhBQ62RxrQ0QVBdFMIKa9HOTYnB-byEk97gcVW20VFj2GQUo_zKjzbLqOHOhE9g/s1600/NOVI.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheYPGh_e1ZNKjjfMC22_hQNy4ahF69mhxYLiQEH7Qj6pDEry6OBY_0cUV1IQdpKAnwC2Gb3JYxJviEqhBQ62RxrQ0QVBdFMIKa9HOTYnB-byEk97gcVW20VFj2GQUo_zKjzbLqOHOhE9g/s200/NOVI.jpg" width="150" /></a></div>Oleh : Novi Rakhmawati<br />
A. Pengertian Unsur Kesejarahan Puisi<br />
Unsur-unsur kesejarahan suatu puisi merupakan unsur-unsur yang bersangkutan atau melatarbelakangi lahirnya suatu puisi. Unsur-unsur tersebut dapat berupa peristiwa-peristiwa kesejarahan, kehidupan pengarang beserta segala pemikirannya, serta perkembangan dan pandangan suatu zaman terhadap karya sastra, termasuk didalamnya puisi.<br />
Pemahaman unsur-unsur kesejarahan puisi sangatlah penting, terutama untuk mengetahui sejarah dibuatnya puisi tersebut.<br />
Adapun cara memahami puisi dengan pedekatan pemahaman unsur-unsur kesejarahan suatu puisi disebut pendekatan historis.<br />
<br />
B. Hubungan Antara Peristiwa Kesejarahan Dengan Gagasan Dalam Suatu Puisi<br />
Salah satu jalan mengapresiasi puisi adalah dengan cara memahami peristiwa-peristiwa kesejarahan yang melatarbelakanginya. Hal ini dimaksudkan agar pengapresiasian puisi dapat lebih mendalam dan sesuai dengan gagasan atau maksud penulisan puisi tersebut oleh sang penulis.<br />
Peristiwa kesejarahan dengan gagasan yang terdapat suatu puisi memiliki hubungan timbal balik. Dengan kata lain, puisi dapat mengambil gagasan atau pokok pikiran tentang masalah kehidupan suatu negara, suatu bangsa, dan masalah politik pada suatu masa tertentu. Sedangkan disisi lain, puisi mampu menggambarkan kembali peristiwa tersebut serta mampu mengabadikannya untuk masa kemudian.<br />
Hubungan peristiwa kesejarahan dengan puisi tidak terbatas pada aspek makna yang dikandungnya saja, tetapi juga kata atau simbol-simbol yang digunakannya. Sebagai contoh kata-kata seperti kaum durna, jaket kuning, ganyang palu arit, para tirani, baru dapat dipahami bila kita menghubungkannya dengan peristiwa tahun 1966. Peristiwa kesejarahan disini terbatas pada masalah kenegaraan, kebangsaan, juga masalah sosial politik saja.<br />
Terdapat langkah-langkah yang harus dilalui didalam memahami unsur kesejarahan puisi, diantaranya :<br />
<ol><li>Memahami tahun, tanggal, atau bulan pembuatan puisi</li>
<li>Peristiwa apa yang terjadi pada tahun itu ?</li>
<li>Memahami peranan penyair dalam tahun itu</li>
<li>Membaca puisi secara keseluruhan</li>
<li>Menghubungkan peristiwa kesejarahan tersebut dengan gagasan dalam puisi</li>
</ol>Berikut ini contoh analisis hubungan kesejarahan dengan gagasan dalam suatu puisi.<br />
<br />
Tiga anak kecil<br />
Dalam langkah malu-malu<br />
Datang ke Salemba<br />
Sore itu<br />
<br />
Ini dari kami bertiga<br />
Pita hitam pada karangan bunga<br />
Sebab kami ikut berduka<br />
Bagi kakak yang ditembak mati<br />
Siang tadi<br />
(“Karangan Bunga” Taufik Ismail)<br />
<br />
Puisi tersebut sulit dipahami jika hanya diteliti unsur interistiknya saya, jika kita melihat dari sisi historisnya, ternyata puisi tersebut ditulis sekitar tahun 1966, ketika terjadinya perjuangan orde baru yang mengusung Tritura atau tiga tuntutan rakyat. Pelopor masa orde baru ini adalah para mahasiswa UI yang berkampus di Salemba. Pada saat itu banyak pula korban dari pihak mahasiswa yang tertembak saat memperjuangkan Tritura tersebut.<br />
Disini dapat kita lihat bahwa Taufik Islmail menulis Puisi “Karangan bunga” dengan mengambil gagasan dari peristiwa. Selain itu disisi lain puisi Taufik Ismail ini mengabadikan kejadian tersebut, sehingga kita dan generasi berikutnya dapat mengetahui tentang peristiwa tersebut.<br />
Adapun hubungan kata-kata dan symbol-simbol yang digunakan Taufik Ismail terhadap peristiwa kesejarahan dapat kita lihat pada kata tiga anak kecil yang merupakan tiga tuntutan rakyat yang sedang diperjuangkan saat itu. Salemba merupakan markas mahasiswa UI. Lalu kata-kata waktu sore mengandung arti bahwa sore hari dapat juga menjadi lambang berakhirnya sesuatu, yaitu orde lama.istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-52642768662750255192011-03-13T21:31:00.000-07:002011-03-13T21:35:41.639-07:00Tafsir Surat Al-Ikhlas<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5e-8QKkj3nzYaoDb-IUMnRFKEA1TOQrC-XBNiUkEe4fvAiAUB3yyzVuT8u8ouhwIpGJjnKHrhTRl1MkPSyVF23BD6A4Q7sgGXaDsjIBOcFLVDT6H1By9GoLK_fGZAouBUqO9RAVWOiO0/s1600/Deni.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5e-8QKkj3nzYaoDb-IUMnRFKEA1TOQrC-XBNiUkEe4fvAiAUB3yyzVuT8u8ouhwIpGJjnKHrhTRl1MkPSyVF23BD6A4Q7sgGXaDsjIBOcFLVDT6H1By9GoLK_fGZAouBUqO9RAVWOiO0/s200/Deni.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: left;">Oleh : Deni Ramdani</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"> “ Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Surat ini termasuk surat makiyyah. Dan surat ini adalah surat yang ke 112 yang terdiri dari 4 ayat.</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">A. Asbab an-Nuzul</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab Radhiallahu Anhu bahwa orang-orang musyrik berkata kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam: “Wahai Muhammad sebutkanlah sifat-sifat Tuhanmu kepada kami.” Lalu Allah menurunkan surat ini. (HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi dll)</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Dalam riwayat lain dikatakan, Dahhak meriwayatkan bahwa orang-orang musyrik mengutus kepada Nabi Muhammad SAW Amir bin Tufail, menyampaikan amanah mereka kepada Nabi, ia berkata: "Engkau telah memecah belahkan keutuhan kami, memaki-maki "tuhan" kami, berubah agama nenek moyangmu. Jika engkau miskin dan mau kaya kami berikan engkau harta. Jika engkau gila kami obati. Jika engkau ingin wanita cantik akan kami kawinkan engkau dengannya". Nabi menjawab:</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">"Aku tidak miskin, tidak gila, tidak ingin kepada wanita. Aku adalah Rasul Allah, mengajak kamu meninggalkan penyembahan berhala dan mulai menyembah Allah Yang Maha Esa", kemudian mereka mengutus utusannya yang kedua kalinya dan bertanya kepada Rasulullah. Terangkanlah kepada kami macam Tuhan yang engkau sembeh itu. Apakah Dia dari emas atau perak?", lalu Allah menurunkan surah ini.</div><div style="text-align: left;">(HR. Dahhak)</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">B. Nama-nama lain dari Surat Al-Ikhlas</div><ol style="text-align: left;"><li>الاخلاص (murni)</li>
<li>التنزيل (yang diturunkan)</li>
<li>التجري (yang lepas)</li>
<li>التوحيد (mengesakan Allah)</li>
<li>النجاة (selamat)</li>
<li> النسبة (nisbat/ hubungan)</li>
<li> المعرفة (pengenalan)</li>
<li> الجمال (keindahan)</li>
<li> المقشقشة (penyembuhan)</li>
<li> المعوذة (yang berlindung)</li>
<li> الصمد (tempat bergantung)</li>
<li> المانعة (yang mencegah)</li>
<li> المحتضر (yang hadir)</li>
<li> المنفرة (yang lari)</li>
<li> البراءة (yang bebas)</li>
<li> المذكرة (peringatan)</li>
<li>الولاية (dekat)</li>
<li> الانسان (manusia)</li>
<li>النور (cahaya)</li>
<li> الاساس (asas/ dasar)</li>
</ol><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">3. Keutamaan Surat Al-Ikhlas</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Demi Dzat Yang jiwaku ada ditanganNya, sesungguhnya dia (surat Al-Ikhlas) sebanding sepertiga Al-Qur’an”.(HR.Bukhari).</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Dikatakan sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an karena kandungan Al-Quran ada tiga macam: Tauhid, kisah-kisah dan hukum-hukum. Dan dalam surat ini terkandung sifat-sifat Allah yang merupakan tauhid sehingga surat ini sebanding atau sama dengan sepertiga Al-Qur’an.</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Imam Bukhari meriwayatkan bahwa telah diceritakan kepadanya oleh Ismail, dari Malik, dari Abdur Rahman bin Abdullah bin Abdur Rahman bin Abu Sha’sha’ah, dari ayahnya, dari abu Sa’d, bahwa seorang laki-laki lain membaca Qulhuwallahu ahad berulang-ulang. Pada keesokan harinya ia datang kepada Nabi saw. Melaporkan hal itu, seakan-akan ia mempersoalkannya, kemudian Nabi bersabda, “Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surah ini sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">4. Penamaan Surat Al-Ikhlas</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Secara lugowi, kata Al-Ikhlas itu berasal dari kata Akhlasha-yukhlishu-Ikhlashaan, yang berarti memurnikan.</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Dinamakan surat Al-Ikhlash karena didalamnya terkandung keikhlasan atau pemurnian (tauhid) kepada Allah dan dikarenakan membebaskan pembacanya dari syirik (menyekutukan Allah ).</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">5. Tafsir Surat Al-Ikhlas</div><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: left;">“ Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.” Ayat ini diawali oleh kata “Qul” yang berarti “katakanlah”, hal ini menunjukan bahwa Nabi Muhammad saw selalu menyampaikan segala sesuatu yang diterimanya dari ayat-ayat Al-Qur’an yang disampaikan malaikat Jibril. Beliau tidak mengubahnya walau hanya satu huruf. Secara tidak langsung, ini merupakan penolakan terhadap anggapan sebagian orang kafir yang menuduh bahwa Al-Qur’an itu karangan Nabi saw, bukan firman Allah. Kemudian kata “Qul” didampingi oleh kata “Huwa” yang berarti “dialah”, yang mengandung arti bahwa yang disampaikan itu kebenarannya sudah pasti dan didukung oleh bukti rasional yang tak ada sedikitpun keraguan padanya, bahwa Allah swt itu esa dalam dzat-Nya. Dialah Allah yang Maha Tunggal. Maksudnya, Dia benar-benar satu, baik secara lafzhiyyah maupun ma’nawiyyah (pure monotheism), bukan hasil eliminasi dari dua atau tiga, bukan pula tunggal yang berasal dari dwi-tunggal atau tri-tunggal, dan bukan pula monotheism yang berasal dari polytheism atau trinitas dan trimukti. Bagi umat islam, dalam menginterpretasikan kalimat “ketuhanan yang maha esa” itu tdak lain melainkan “Huwallahu ahad”. Menurut Imam Ath-Thabarasy di dalam kitab tafsirnya “Majma’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an”, dikatakan bahwa penggunaan kata “ahad” bukan dengan “wahid”, itu dikarenakan “wahid ” itu termasuk ke dalam “hisab” atau hitungan. Sedangkan “ahad” itu tidak dapat dibagi-bagi pada dzat-Nya. Kita boleh menjadikan bagi “wahid” itu dua dan seterusnya. Akan tetapi kita tidak boleh menjadikan bagi “ahad” itu dua dan seterusnya</li>
<li style="text-align: left;">“ Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.”<br />
Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma berkata: Ash-Shomad adalah yang bergantung kepadaNya semua makhluk untuk mendapatkan hajat-hajat dan permintaan-permintaan mereka.<br />
Beliau berkata pula tentang makna Ash-Shomad : Dia adalah As-Sayyid (Maha Pemimpin) Yang Maha sempurna dalam kepemimpinanNya, Asy-Syariif (Maha Mulia) Yang Maha sempurna dalam kemuliaanNya, Al-‘Adhiim (Maha Agung) Yang Maha sempurna dalam keagunganNya, Al-Haliim (Maha Penyantun) Yang Maha sempurna dalam kesantunanNya, Al-‘Aliim (Maha Mengetahui) Yang Maha sempurna dalam pengetahuanNya dan Al-Hakiim (Maha Bijaksana) Yang Maha sempurna dalam kebijaksaanNya. Dialah Yang Maha Sempurna dalam kemuliaan dan kepemimpinan dan Dia adalah Allah, inilah sifatNya yang tidak sepatutnya kecuali untuk Dia. Tidak ada yang setara denganNya dan tidak ada pula sesuatu yang seperti Dia. Maha Suci Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan (musuh-musuhNya). </li>
<li style="text-align: left;">“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan”<br />
Ada dua kata dalam Al-Qur’an yang sering digunakan untuk menafikan atau meniadakan sesuatu, yaitu kata “lam” dan kata “lan”. Kata “lam” digunakan untuk menafikan sesuatu yang telah terjadi. Sedangkan “lan” digunakan untuk menafikan sesuatu yang akan terjadi. Kata “lam” digunakan pada ayat ini untuk menggambarkan bahwa saat itu telah beredar keyakinan bahwa tuhan itu bisa beranak.<br />
Ibnu 'Abbas berkata: "Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa A.S. dan tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan Isa Al Masih adalah anak Allah dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah.<br />
Singkatnya, kata “lam” yang digunakan pada ayat ini merupakan koreksi terhadap keyakinan yang beredar saat itu. Seolah ayat ini mengatakan, “Keyakinan anda keliru, sesungguhnya Allah tidak beranak dan tidak diperanakan</li>
<li style="text-align: left;"> “Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. "Surat Al-Ikhlas ini ditutup dengan ayat yang menafikan segala sesuatu yang sama dengan Allah. Artinya bukan dari segi beranak dan diperanakannya, tapi Allah itu berbeda dengan makhluk dalam segala dimensinya. <i>Wallahu a’lam.</i></li>
</ol>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-19041607110364820952011-03-08T20:19:00.000-08:002011-03-08T20:27:45.263-08:00Macam-macam sabar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6EoTveY1hcWwuCbFNlgQpFVUtCLDegB3wZCZIScxw8JqVzJgD5ALc558mH791-UN5FBgyAYp6gyKhJsEIhdXN_3cIDKHJtzW1Na0NUyS0MVpD92CEtwJm0V6ZViiD2ke4Yk7mCQq038c/s1600/KKN+di+Ciparay+2.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6EoTveY1hcWwuCbFNlgQpFVUtCLDegB3wZCZIScxw8JqVzJgD5ALc558mH791-UN5FBgyAYp6gyKhJsEIhdXN_3cIDKHJtzW1Na0NUyS0MVpD92CEtwJm0V6ZViiD2ke4Yk7mCQq038c/s200/KKN+di+Ciparay+2.JPG" width="185" /></a></div>Menurut Ibnu Qudamah (1997 :343) bahwa sabar itu mempunyai dua gambaran, yaitu :<br />
<ol><li>Sabar yang berkaitan dengan fisik. Contohnya adalah ketabahan memikul beban yang berat dengan badan, melakukan amal-amal yang berat dari berbagai macam ibadah atau lain-lainnya.</li>
<li>Sabar yang berkaitan dengan psikis dalam menghadapi hal-hal yang dimintai tabi’at dan nafsu. Gambaran dalam menghadapi nafsu perut dan nafsu kemaluan disebut iffah (menjaga diri dari hal-hal yang hina). Sabar dalam peperangan disebut syaja’ah (keberanian). Sabar dalam menghadapi kasus yang mengguncangkan disebut sa’atu shadrin (lapang dada). Sabar dalam menyimpan sesuatu kitmanu sirrin (menyembunyikan rahasia). Sabar dalam urusan kelebihan penghidupan disebut zuhud (menahan diri dari keduniaan). Sabar dalam menerima bagian yang sedikit disebut qana’ah (kepuasan).</li>
</ol>Sedangkan menurut Al-Ghazali (1975 :292 : 302) bahwa macam-macam sabar terbagai kepada dua hal, yaitu :<br />
<br />
1. Keadaan yang sejalan dengan keinginannya, seperti masalah kesehatan, keselamatan, harta, kedudukan, banyak anak, banyak pengikut dan semua kesenangan dunia. Manusia sangat membutuhkan kesabaran dalam urusan ini, karena tidak semua berpihak kepadanya dan tidak selamanya dia mendapatkan kenikmatannya. Apabila dia tidak mampu mengontrol dirinya, maka dia bisa terdorong untuk melakukan tindakan sewenang-wenang atau sombong. Sebagaimana Allah Swt memperingatkan hamba-hamba-Nya dari fitnah harta, istri dan anak. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al Munafiqun ayat 9 :<br />
<br />
Artinya :<br />
“Wahai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.” (Depag RIl, 2005 : 555)<br />
<br />
<br />
2. Keadaan yang berbeda dengan keinginanya. Hal ini dibagi menjadi tiga macam yaitu :<br />
a. Berkaitan dengan ketaatan manusia harus sabar dalam hal ini, sebab tabi’at jiwa manusia suka menghindari dari ubudiyah. Manusia harus sabar dalam masalah ketaatannya, yang bisa dibedakan dalam tiga keadaan yaitu : keadaan sebelum ibadah (meluruskan niat, ikhlas), keadaan tatkala melaksanakan ibadah (jangan melalaikan Allah saat ibadah ) dan keadaan seusai ibadah (tidak riya’)<br />
b. Sabar dalam menghindari kedurhakaan. Manusia sangat memerlukan kesabaran ini. Jika kedurhakaan ini sangat mudah untuk dilakukan, semacam kedurhakaan lidah yang berupa ghibah, dusta, pamer dan lain-lainnya, maka kesabaran dalam hal ini sangat berat. Sebagaimana firman Allah dalam QS al-muzzammil ayat 10 :<br />
<br />
<br />
Artinya: <br />
“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.”(Depag RI,574:574)<br />
<br />
3. Sabar menghadapi sesuatu yang di luar kehendak dan pilihannya, seperti datangnnya musibah yang tak terduga. Seperti kematian orang yang dicintainya, harta benda yang musnah. Sabar dalam menghadapi keadaan ini merupakan kedudukan yang paling tinggi, karena sandarannya adalah keyakinan Rasullulah SAW bersabda :<br />
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من يرد الله به خيرا يصب منه<br />
Artinya :<br />
Dari Abu Hurairah ia berkata: telah bersabda Rasulullah saw “Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan pada dirinya, maka dia menimpakan bencana padanya,” (HR. Bukhari dalam Mausu’ah al-hadits al-Syarif v.2.1)<br />
<br />
Yang mirip dengan kesabaran ini ialah Sabar menghadapi gangguan orang lain, seperti orang yang menyakiti dengan perkataan, perbuatan atau suatu tindakan kejahatannya terhadap dirinya dan hartanya. Sabar dalam hal ini tanpa harus membalasnya. Sabar dalam menghadapi sikap orang lain yang menyakitkan termasuk tingkatan sabar yang tertinggi. Allah berfirman dalam QS An-Nahl Ayat 126 :<br />
<br />
<br />
Artinya :<br />
...” Akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar”(Depag RI,2005:281)<br />
Hadits yang menjelaskan tentang keutamaan sabar, salah satunya yang ditakhrij didalam ash-shahihain, dari Aisyah Radhiyallahu An ha, “Rasulullah <br />
<br />
SAW عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما من مصيبة تصيب المسلم إلا كفر الله بها حيث الشوكة يشاكها<br />
Artinya :<br />
Dari ‘Aisyah ra. berkata: telah bersabda Rasulullah saw “Tidaklah ada musibah yang menimpa orang muslim melainkan Allah menghapus dosanya dengan musibah itu, termasuk pula duri yang menusuknya”. (HR. Bukhari Muslim dalam Mausu’ah al-hadits al-Syarif v.2.1)istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-29899253119965403302011-02-15T04:14:00.000-08:002011-02-15T04:14:21.274-08:00“Nordik in Jazzy”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHHdBX9XukPBGsDuuGjLIFjXZY2mXm3_5yZabSBFB-iiOuTRwIfkSme9KSXhH58GYGfcB5wXfvMhQfrgDSpBzIsxHkH3SRwxLY-g8b7tX7fv5JLM6PgdQudxEMJ_MYP5pqJXbjwCoIh_c/s1600/akbar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHHdBX9XukPBGsDuuGjLIFjXZY2mXm3_5yZabSBFB-iiOuTRwIfkSme9KSXhH58GYGfcB5wXfvMhQfrgDSpBzIsxHkH3SRwxLY-g8b7tX7fv5JLM6PgdQudxEMJ_MYP5pqJXbjwCoIh_c/s200/akbar.jpg" width="141" /></a></div>Oleh: Akbar Wicaksono<br />
(Alumi Alhuda)<br />
<br />
- buat N<br />
<br />
─ seperti gerinjam, kau masuki lubang telingamu sendiri, sembunyi, dan diam. Masih ingat kita bercakap, bernyanyi iringi gerinting yang marah, karena gerimis tak hendak turun untuk menancapkan rinai gaibnya. Masih ingat kita saat memandang beratus-ratus batang eucalyptus, meranggas serta melepaskan jerit sakitnya di atas pelipis kita, atau yang bernama sunyi, begitu rahasia. Kita tidak pernah benar-benar mendengar sunyi menggeros.<br />
<br />
: Kutancapkan sejumput senyum diberanda, kelak ia bermimpi memandikan bulir-bulir cahaya matahari yang melengkungkan bayang wajahmu. Kulihat letih begitu perih mengusap-usap wajahmu, tanpa berucap senyummu menjelma gema.<br />
<br />
“Aku tidak apa…”<br />
<br />
Bayangmu makin lindap oleh kelam yang merapat. Aku terperanjat hingga gurat tanyaku menanggalkan senyum-senyum yang terbujuk jejak-jejak musim gugur. Kau memandangku dengan senyum bersilang (wahai, dusta demikian tersesat pada matanya, mata itu makin risau bukan oleh roman-roman yang terombang-ambing perasaan syahdu, atau cinta yang digerak rindu. Darahlah yang selama ini berkhianat, darahlah yang selama ini berenang sambil menggoreskan perih.)<br />
<br />
“merapatlah, agar tak ada ruang bagi kelam di tengah-tengah kita.” Katamu.<br />
<br />
“kenapa cinta bergerak bagai kabut? Kita…”<br />
<br />
Ia mengalunkan bisikan lembut dan memasukkannya ke dalam gendang telingaku. Bisikan itu meriap menuntun karotis dan berdiam diantara leher dan kepalaku.<br />
<br />
“ucapkan seperti ini : mengapa cinta yang Kita miliki demikian bahagia?”<br />
<br />
“…tidak bisa! Kelopak-kelopak bunga, bayang-bayang cahaya meski makin purba tetap memegang rahasia, meski gaib tetap punya bentuk dan bentuk itu menyusun labirin berpuncak-puncak.” Aku beringsut membiarkan serpihan gerimis menajamkan bulir-bulirnya. “Hendak Kau laknat alamatkan kemana…”<br />
<br />
“diam saja senyum itu di pintu. Mungkin selendang bianglala hendak mendo(s)akan beberapa patah kata yang basah-membiru, Kita telah lama berkemas, merengkuh sayang pada tubuh kita yang berkaca-kaca.”<br />
<br />
Ia mengirimkan air matanya dan jemariku mengkristal terjebak celah kebekuan. Kita berenang bersama cinta yang payah, serbuk-serbuk gerimis semakin mengepalkan bulir-bulirnya hingga hilanglah jejak-jejak yang Kita tinggalkan, meluruh dan mengekal di dalam rahasia perut bumi.<br />
<br />
Kini, sekuntum lily melentik memancarkan gelisah, wajahmu seusang kanfas tertinggal waktu. Kwas ditanganku hanya mengabarkan dongengan. Meski saling menyapa, mengibarkan senyum-senyum dalam nafsu kita yang risau, darah tetaplah Darah.<br />
<br />
Di luar sana, hanya menunggu waktu untuk menunggu beranda yang pernah kita singgahi berdua menjadi ramai, menjadi semacam mimpi buruk. Kiranya – lentik jariMu, bisik bibirMu, lengkung kerudungMu, hanya menjadi pijar sebuah biografi yang memenuhi dimensi kertas.<br />
<br />
…..<br />
<br />
Aku menyusuri langkah waktu, berselang La belle dame sans regrets tumpah memenuhi kisah-kisah Nordik yang Kau suguhkan malam tadi. Bayangmu sendiri mengharap ketukan di balik pintu, memimpikan senja yang dulu pernah kita singgahi. Kau menjilat diriku dengan bulat matamu dan ucapmu.<br />
<br />
“Lebih baik Kita do(s)akan –“<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;"> Awiligar, 2009 </div>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-77601825863795497442011-02-09T18:10:00.000-08:002011-02-09T18:19:27.407-08:00Siapakah Ia ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHHdBX9XukPBGsDuuGjLIFjXZY2mXm3_5yZabSBFB-iiOuTRwIfkSme9KSXhH58GYGfcB5wXfvMhQfrgDSpBzIsxHkH3SRwxLY-g8b7tX7fv5JLM6PgdQudxEMJ_MYP5pqJXbjwCoIh_c/s1600/akbar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHHdBX9XukPBGsDuuGjLIFjXZY2mXm3_5yZabSBFB-iiOuTRwIfkSme9KSXhH58GYGfcB5wXfvMhQfrgDSpBzIsxHkH3SRwxLY-g8b7tX7fv5JLM6PgdQudxEMJ_MYP5pqJXbjwCoIh_c/s200/akbar.jpg" width="141" /></a></div>Oleh: Akbar Wicaksono<br />
(Alumni MA.Al-Huda) <br />
Siapakah ia? ── kemudian hinggap di ranting cuaca untuk membaca, mana yang hendak ia sapa. namun tak juga betah. Sebab cinta menyambangi tak sama, siapakah ia? Yang berkelebat malam hari, sejenak ia jubahi tubuhnya dengan bulu-bulu ringan anak burung yang baru saja belajar terbang. Namun tak urung, ia tidak bisa menahan lebih lama anak burung mengudara. Ah, siapakah ia? Sesekali ia meliuk hendak menampar-nampar daunan. Tertampar juga daunan hingga mengeluh bergemerisik, membisiki keluh pada telur burung. <i>Kau lihat? Ya, ia memang tak terlihat. Sebagaimana gaib yang saling gisik bersama kita, namun tetap tak terlihat, ia pun demikian. Menyentuh-nyentuh fisik kita, merambati badan kasar, dan bulu-bulu lembut kita tiap hari, ia pun demikian. Demikianlah…</i><br />
<br />
Masih juga kita rasakan, tentang ia, tentang pikuknya. Yang mencari-cari, hendak hinggap dimana ia? Tak juga kita tahu. Kita tahu karena kita merasakan. Tak perlulah kita mencari-cari yang tidak terlihat, karena ia memang tidak ingin terlihat, dan memang sama sekali tidak bisa terlihat meski ia ingin. Siapakah ia? Kita cukup tahu, kita cukup dekat, dan kita cukup kenal dengannya. Namun kita urung karena memang tak perlu untuk mengenalnya lebih jauh. Ia serupa guru bagi layang-layang, ia serupa nahkoda bagi setiap layar perahu, ia serupa malaikat bagi anak burung yang baru belajar terbang. Masihkah tidak tahu!? Ssst… sudah! Sebaiknya kita urungkan niat untuk mengikuti jejaknya. Kenapa? Karena memang tak ada jejak yang ia tinggalkan. Jejaknya telah lama terhapus diseputaran waktu yang begitu purba. Namun terkadang ia suka iseng meninggalkan jejaknya disela-sela daunan, atau kalau ia mau, ia akan meninggalkan jejaknya diantara gulungan debu-debu yang ia terbangkan. Ah, yang jelas, sulit sekali untuk menemukan jejaknya.<br />
<br />
Siapakah ia? Tetap saja gaib. Ia hanya digambarkan oleh kata-kata manusia. Dan serupa kata-kata, yang langsung hilang tertelan ── <br />
Namun aku tetap mempertanyakan ia. Dimana ia lahir? dimana ia dibesarkan? Aku tetap bertanya-tanya. Kenapa ia tak punya ujud. Katanya, ketidakujudannya itulah sosok ujudnya. Masih menarik nafas? Sama. Entah sudah keberapa kali aku menarik nafas!? Tapi, ini semakin menarik bukan? Tentang ia yang tak bisa digambarkan. Beri ijin aku untuk mengucapkannya lagi. Siapakah ia?<br />
<br />
Satu ingatan yang terangkat dari papan puzzle. Saat malam menyuruh siang untuk segera masuk ke dalam rumah. <i>Segera angkat tubuhmu itu. kelak akan kubuatkan kopi bercampur kream dengan panas yang tersisa dari matahari. Akan kubuatkan cerita tentangmu, karena itu, lekas angkat tubuhmu. Berkemaslah untuk masuk ke dalam rumah.</i> Siang tak membantah. Siang hanya munut mengikuti Perintah. Tapi ia ada disana, mengikuti jejak waktu, mengikuti jejak manusia. Begitu setia. Aku mengejarnya, sambil kupancingi ia dengan layang-layang. Aku berharap ia mendekatiku. Namun sayang. Ia segera berangkat menuju malam yang tengah menenun temali kelam. Aku bertanya-tanya. Kenapa kita harus berselimut di dalam malam? Padahal, kalau saja malam tak ada, maka sudah bisa kujumpai ia. Ibuku hanya tersenyum mendengar ocehanku. Beliau bilang <i>matahari mempunyai dendam yang mulai berkurang, itu sebabnya kita harus mengikuti selimut malam.</i> Kuterima juga cerita tak masuk akal itu. <br />
<br />
Ia. Siapakah ia?<br />
Tidak juga menyahut, atau barangkali tak ada yang berminat untuk mengetahuinya. Hanya aku yang berminat mengetahuinya. Kudiamkan diriku tergenang di kaca jendela kamarku. Tiba-tiba daunan diluar kamarku bergemerisik mengikuti sayup-sayup suara, dan bel yang aku pasangi di teras rumahku berdenting berulangkali Nah, barangkali itu tandanya. Ya, jejaknya yang langka. Ternyata siang dan malam sama saja baginya… aku pun menarik diriku yang tergenang di kaca jendela. Sudah kubulatkan, akan kutemui ia. Tidak kuhiraukan sahutan ibuku. Siapakah ia? Tidak juga kuhiraukan daunan yang gugur karena harus terantuk kepalaku. Satu-satunya yang aku pedulikan hanya satu, ia, siapakah ia? Sudah! Jangan ganggu aku yang sedang menyeberangi sungai kecil. Biarkan aku menerobos hutan ekaliptus yang sudah lama tak menyemai semi. Tidak kuhiraukan semuanya, karena satu tujuanku. Yaitu ia, ia… dan ia yang telah lama menggulung ombak begitu rapi, persis kue gulung buatan ibuku. Ia yang telah mengangkat ribuan ekor gunting ke udara. Ia, ups…<br />
<br />
Tenunan malam mulai seleasi. Aku telah sampai dipadang rumput hijau yang luas. Nafasku terengah, mataku berkunang. Dengarlah sayup itu. sayup yang membuatku penasaran akan dirinya. <br />
Harum bunga rumput, tanah yang terlindung kabut, dan ia yang begitu bersayup. Seperti yang aku bilang, ia tak berujud namun masih tetap bisa aku rasakan dirinya yang berputar mengelilingi diriku. Membentuk spiral. Aku masih merasakan saat ia meliuk ke atas kepalaku untuk menerbangakan rambutku yang rontok. Aku memejamkan mataku, berusaha membuat tubuhku lebih dekat dengannya. Bahkan, kalau bisa aku ingin memeluknya sekali saja. Mendadak simfoni ini terhenti ── membuka mata dan bertanya-tanya. Ada apa gerangan? Kemana tariannya? Tidak! Kemudian kuarahkan pandanganku ke atas langit. Kulihat riak ribuan bintang menyergap mataku. Apa malam telah selesai menenun? Atau bulan begitu cemburunya terhadapnya hingga ia tak berkenan untuk bermain lagi.<br />
<br />
Sayup-sayup, kudengar teriakan ibuku. <i>Masuklah anakda! Masuklah ke dalam rumah. Tak tahukah kau, angin di malam hari itu perangainya sedang sangat buruk. Segera masuk! Pakai syalmu. </i>Ah, ibuku yang baik. Yang terlalu baik. Aku tersenyum dikedalaman malam yang masih sabar menenun temali kelam. Tapi, aku terus bertanya. Siapakah ia? Cukup sekali saja…<br />
Siapakah ia ? ─<br />
Lapangkabut, Nop 2009istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-61896115417319712842011-02-03T02:32:00.000-08:002011-02-03T08:01:27.426-08:00Kaca Jendela Yang Kotor<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="MsoNormal"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR2xE-fGkt5_ithNnwCxddfpPZQ_F_hinsVBNHjoMfhfwuapzoKLFGqcYm6H0HZ4G4_edyO3pY_Io0g5wqaFXSUg2ZRk3yWsn4FL9IkNDWco8zEjNbU1msxygnEREefCadAUmbpD6wWXA/s1600/nisa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR2xE-fGkt5_ithNnwCxddfpPZQ_F_hinsVBNHjoMfhfwuapzoKLFGqcYm6H0HZ4G4_edyO3pY_Io0g5wqaFXSUg2ZRk3yWsn4FL9IkNDWco8zEjNbU1msxygnEREefCadAUmbpD6wWXA/s200/nisa.jpg" width="170" /></a></div><b>Oleh: Siti Khoerunisa </b></div><div class="MsoNormal"><b>Prodi: Akuntansi UNAS PASIM</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 5pt; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">“<i>If the doors of perception were cleansed, everything would appear as it is – infinite. – Jika pintu persepsi dibersihkan, segala hal akan nampak sebagaimana adanya – sangat luar biasa.”</i> <b>William Blake</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 5pt; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;"><b><br />
</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;"> Sebelum memulai membahas artikel ini saya akan menceritakan sebuah peristiwa yang dialami sepasang suami istri. Pasangan tersebut baru pindah ke sebuah kontrakan baru di kampung padat penduduk. Setiap pagi di depan rumah mereka banyak orang sibuk mencuci dan menjemur pakaian.<br />
Pada hari I, sang istri berkomentar, “Aneh ya, kenapa orang-orang kalau mencuci pakaian sama sekali tidak bersih. Kotorannya masih tebal begitu.”<br />
Seminggu berlalu, dan sang istri selalu berkomentar bahwa cucian warga yang dijemur di depan kontrakan mereka itu masih sangat kotor. Selama seminggu sang suami hanya diam saja mendengar komentar-komentar istrinya. Lalu pada hari ke-8, si istri memberikan komentar lagi seperti biasa.<br />
“Nah, itu baru bersih. Pak, lihat cucian mereka sekarang menjadi bersih sekali. Tapi kenapa kemarin-kemarin cucian mereka begitu kotor ya?” gumam si istri.<br />
“Tadi pagi saya bangun pagi-pagi sekali. Saya bersihkan semua kaca jendela rumah kita sampai betul-betul bersih,” jawab suaminya seraya pergi meninggalkan si istri yang masih terperangah.<br />
Kehidupan ini berkaitan erat dengan persepsi, yaitu cara pandang berdasarkan pola pikir dan perilaku individu masing-masing. Setiap orang dapat mendeskripsikan situasi atau kejadian secara berbeda berdasarkan penglihatan mereka. Persepsi itu akan mempengaruhi pola pikir serta tindakan kita selanjutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;"><br />
Realitas kehidupan ini terbentuk oleh persepsi kita atau cara pandang kita terhadap segala sesuatu. Apa yang Anda yakini, itulah yang Anda terima. Tetapi seandainya kita mampu mengubahnya (persepsi) menjadi positif, maka segala sesuatu dalam kehidupan ini akan nampak lebih menyenangkan.<br />
Dr. Wayne Dyer mengatakan, “When you change the way you look at things, the things you look at change. – Ketika Anda mengubah cara pandang terhadap sesuatu, maka apa yang Anda lihat akan berubah.” Inilah beberapa hal pokok untuk menghancurkan persepsi negatif dan menciptakan kehidupan yang seharusnya Anda nikmati.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;"><br />
Pertama adalah selalu berusaha membiasakan diri fokus pada nilai-nilai positif, maka persepsi kita menjadi lebih positif. Contoh ketika kita fokus pada kekurangan seseorang, maka kita akan terus mencari kekurangannya. Tetapi jika kita fokus pada kebaikan seseorang, maka kita akan terus berusaha mencari kebaikan di dalam dirinya dan semakin tertarik pada orang tersebut, bahkan terinspirasi olehnya.<br />
Mungkin sama seperti awal orang sedang dalam masa pacaran, pasti masing-masing memandang pasangan serasa tak memiliki kekurangan karena yang terlihat kelebihannya saja. Hari-hari senantiasa romantis, sebab dalam hubungan itu masing-masing hanya fokus pada sifat-sifat yang positif dan menarik. Semakin ia fokus pada kualitas positif, maka ia pun melihat pasangan semakin menakjubkan sehingga makin jatuh cinta. Begitupun sebaliknya.</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;"><br />
Cara lain untuk menjaga persepsi Anda tetap positif adalah dengan selalu berpikir dan bersikap optimis. Saya sangat sependapat dengan Henry Ford yang pernah mengatakan, “If you think you can or if you think you can’t either way you’re always right. – Jika Anda berpikir Anda bisa atau jika Anda berpikir tidak bisa, itu pasti terjadi.” Berpikir dan bersikap optimis tentu membantu persepsi Anda lebih jernih, sehingga nampak jelas peluang-peluang baru yang dapat menolong situasi Anda atau memandu Anda menuju sukses dan kebahagiaan.<br />
Berpikir terbuka dan bersedia belajar tentang banyak hal merupakan salah satu upaya untuk menjernihkan persepsi. Kehidupan ini sangat lengkap artinya terdiri dari beragam situasi, sebab, macam, dan lain sebagainya. Tidak mungkin seseorang menguasai semua ilmu atau menyelami pikiran banyak orang di dunia. Jadi sebaiknya jangan terburu-buru menciptakan kesimpulan, melainkan mencari pelajaran positif yang dapat dipetik sebagai bekal untuk berpikir dan bertindak lebih bijaksana.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;"><br />
Contoh akhir-akhir ini media cetak maupun elektronik di tanah air bahkan luar negri sedang dihebohkan video asusila artis papan atas. Jika benar mereka melakukan tindak asusila itu, bukan berarti semua perilaku mereka negatif. Alangkah bijaksana jika kita menjadikan hal itu sebagai pembelajaran untuk tidak mencoba melanggar norma susila, agama maupun hukum, apapun profesi yang kita jalani, karena dampak buruknya sangat luar biasa tak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga keluarga dan masyarakat.<br />
Jika saya perhatikan, orang-orang yang hidupnya cukup sukses di dunia ini senantiasa menjaga persepsi mereka tetap positif. Sehingga sikap dan tindakan mereka juga positif, contohnya tekun berusaha, rendah hati, disiplin, cermat atau berhati-hati dalam segala hal dan lain sebagainya. Disamping itu, mereka mampu melakukan tanggung jawab dengan baik dan menghasilkan karya luar biasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: left;"><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;"><br />
Persepsi seumpama ‘kaca jendela’ untuk melihat segala sesuatu nampak baik atau buruk. Ketika Anda mampu menjadikan persepsi selalu positif, maka Anda juga mempunyai kekuatan untuk melihat segala hal dengan lebih jernih, penuh optimisme, semangat, kasih sayang dan cinta, dan lain sebagainya, sehingga membantu Anda selalu bersikap positif dan tidak menyerah pada keadaan sesulit apapun untuk meraih sukses dan kebahagiaan. Oleh sebab itu, jika Anda ingin mencapai hasil akhir yang menyenangkan, maka jangan pernah membiarkan ‘kaca jendela’ Anda kotor.<br />
<br />
<br />
<i>*Andrew Ho: </i></span><a href="http://www.andrewho-uol.com/"><i><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;">www.andrewho-uol.com</span></i></a><i><span style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-13503599554660060682011-01-31T23:31:00.000-08:002011-01-31T23:31:52.360-08:00Kerja Bangku atau Pengikiran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHhkwQBjXc75B5LJ-9L8fRltdPvl0T8LI1idMK_Tggf-W-WWJ93MwFWScodGpnUR8Y1WZsxHROfsv6F4EZnt1Z5nWgz9-o4rrjMtp5OI3vJ4KGbzwX5XinxL_2N1v9cRr8uQ5YnVqH5UU/s1600/Nurul.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHhkwQBjXc75B5LJ-9L8fRltdPvl0T8LI1idMK_Tggf-W-WWJ93MwFWScodGpnUR8Y1WZsxHROfsv6F4EZnt1Z5nWgz9-o4rrjMtp5OI3vJ4KGbzwX5XinxL_2N1v9cRr8uQ5YnVqH5UU/s200/Nurul.jpg" width="155" /></a></div>Teori dasar<br />
Oleh : Nurul Hidayah<br />
Prodi: Teknik Energi POLBAN<br />
Mengikir adalah salah satu dari pekerjaan kerja bangku yang cukup penting dan sulit untuk dilakukan,hanya orang terampil sajalah yang bisa mengikir dengan hasil ynag paling baik.posisi mengikir disebelah ragum,dengan jarak kaki sesuai dengan panjang kkir yang digunakan,sudut anatara poros ragum dan kaki kira-kira 30º untuk kaki kiri dan 75º kaki kanan.gerakan badan dicondongkan kesepan.selama pengikira tangan kanan memegang gagang kikir dengan ibu jari diatas,dan tangan kiri memegang ujung kikir.<br />
<br />
Alat dan Bahan <br />
Bahan yang digunakan adalah st.37<br />
Alat:<br />
<ol><li>Bangku kerja</li>
<li>Ragum</li>
<li>Klem alumunium</li>
<li>Majun</li>
<li>Kikir (kikir kasar dan kikir halus)</li>
<li>Penyiku</li>
<li>Jangka sorong</li>
<li>Sapu</li>
<li>Penggaris</li>
<li>Gergaji besi</li>
</ol><br />
Langkah kerja<br />
<ol><li>Letakan alat perlengkapan kerja bangku diatas bangku kerja dan tersusun rapi.</li>
<li>Pasang pelat/ klem alumunium pada ragum</li>
<li>Cekam benda kerja dengan kuat</li>
<li>Kikir rata permukaan 1 dan 2,hingga mendekati ketebalan yang diinginkan yaitu 4 mm,dengan menggunakan jangka sorong.</li>
<li>Ukur panjang dari bahan tersebut hingga sesuai yaitu 80 mm dengan ukuran,jika dirasa terlalu panjang maka dipotong dengan gergaji sehingga sesuai ukuran. jangan lupa permukaan disiku dengan jangka sorong.</li>
<li>Kikir permukaan 3 dan 4, hingga menghasilkan lebar 34 mm.dan permukaan disiku-siku dengan permukaan 1 dan 2</li>
<li>Mengikir permukaan 5 dan 6 dengan sudut kemiringan dan jarak masing-masing 2 mm.siku-siku dengan permukaan 1,2,3 dan 4.</li>
<li>Setelah dirasa sesuai dengan ukuran dan ketentuan maka bahan tersebut dibor (sebelah kanan dan kiri) dengan jarak masing –masing 15 mm.yang sebelumnya sudah dipastikan permukaan siku-sikunya tegak lurus.</li>
<li>Pengeboran tersebut dilakukan dua kali.</li>
<li>setelah selesai barulah di stamping atau pemberian nama pada benda kerja yang telah kita buat, </li>
</ol>Keselamatan kerja.<br />
<br />
<ol><li>Klem alumunium harus dipasang pada ragum untuk melindungi benda kerja dari cacat cekam.</li>
<li>Kikir tidak boleh diletakan bertumpuk atau sembarang tempat,apalagi dicampur dengan alat presisi yang lain.</li>
<li>Kikir harus dibersihkan agar tetap terjaga.ketajamannya.</li>
<li>Jangan lupa memakai jas lab ketika sedang melakukan pengerjaan.</li>
<li>Memakai sepatu atau penutup kaki.</li>
<li>Sebaiknya memakai sarung tangan,sebagai pelindung diri.</li>
<li>Hindarilah jari-jari tangan dari serpihan-serpihan plat yang baru dipotong.</li>
</ol>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-83326462484192831212011-01-31T23:10:00.000-08:002011-01-31T23:32:15.544-08:00Pengertian dan Urgensi Belajar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4EdKlStzXoel-HOxjZxCesMJuTK4dn7vmFbhbXi_7zsOnduWx7i5H3j1FmHiAUYs_a3FIrKmpFTw6I6-9i7cfGz604MFSYJ8Q7BkSw8Y319eNR7UjdWxIjgR0EGg9Gx0fYejFAg3nd5Q/s1600/KKN+di+Ciparay+2.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4EdKlStzXoel-HOxjZxCesMJuTK4dn7vmFbhbXi_7zsOnduWx7i5H3j1FmHiAUYs_a3FIrKmpFTw6I6-9i7cfGz604MFSYJ8Q7BkSw8Y319eNR7UjdWxIjgR0EGg9Gx0fYejFAg3nd5Q/s200/KKN+di+Ciparay+2.JPG" width="185" /></a></div><b>Pengertian Belajar</b><br />
Oleh: Defi Fahrur Rozi<br />
(Alumni Angkatan 2001)<br />
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsure yang sangat penting dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.<br />
<br />
Pemahaman atau anggapan kita mengenai belajar kadang-kadang tidak sempurna. Kita kadang menganggap bahwa belajar hanya terbatas pada mengumpulkan atau menghapalkan materi-materi pelajaran yang ada, atau latihan-latihan tertentu yang berhubungan dengan materi yang tengah digeluti. Persepsi semacam ini, khususnya bagi para guru, akan mengakibatkan mereka akan merasa cepat puas keetika melihat perkembangan anak yang bersifat fisik tanpa penguasaan materi pengetahuan.<br />
<br />
Padahal, belajar merupakan proses yang multidimensi dan paripurna. Barlow pernah mengutip pendapat Skiner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses yang adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. (Muhibbin Syah, 1999:89-90).Lebih lanjut, Hinztman yang dikutip oleh Muhibbin Syah (1999:90) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat memepengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Definisi ini memiliki pandangan bahwa perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat di katakan belajar apabila mempengaruhi organisme.<br />
<br />
Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses “validasi” atau pembahasan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar.Secara kualitatif, belajar ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam penegertian ini difokuskan pada tercapainya daya piker dan tindasan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.<br />
<br />
Keragaman pendapat para ahli di atas merupakan suatu hal yang lumrah dan ini lebih banyak di sebabkan oleh sudut pandang masing-masing diantara mereka berbeda. Selain itu, perbedaan antara satu situasi belajar dengan situasi belajar yang lain yang diamati oleh para penulis juga dapat menimbulkan perbedaan pandangan. Namun demikian, dalam beberapa hal yang mendasar, mereka sepakat seperti dalam penggunaan istilah “berubah” atau “tingkah laku”.<br />
<br />
<b>Urgensi Belajar</b><br />
Abu Ahmadi dan Wibowo Supriyono (1990:121) menegaskan pula bahwa belajar adalah sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatau perubahan tingkah laku yang bagus secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar bukan suatu tujuan, melainkan proses pencapaian tujuan. Pengertian proses lebih bersifat “cara” menempuh mencapai tujuan. Jadi didalamnya terdapat langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh. Perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun cirri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu:<br />
<ol><li>Perubahan itu terjadi secara sadar</li>
<li>Perubahan dalam belajar bersifat fungsional</li>
<li>Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif</li>
<li>Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara</li>
<li>Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah</li>
<li>Perubahan dalam belajar mencakup seluruh aspek tingkah laku.</li>
</ol>Belajar merupakan suatu pengalaman, serta pengalaman diperoleh berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan.<br />
H.Muhamad Ali (1987:14) mengungkapkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perubahan itu mengandung pengertian luas, yakni perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sebagaiya. Selain dari lingkungan, belajar pun dapat diperoleh dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya. Pengalaman adalah guru yang paling kuat untuk dapat dijadikan cermin di masa yang akan datang. Belajar dari pengalaman dapat merubah perilaku individu yang belajar dan menciptakan tingkah laku yang baru. Jadi dengan belajar dari pengalaman , pengetahuan, sikap dan pemahaman akan maju kea rah yang lebih baik.<br />
Menurut Slameto (1988:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.<br />
<br />
Menurut Hilgard dan Bower (1975) belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau atas dasara kecenderungan respons pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. <br />
<br />
Sedangkan M.Surya (1985:23) mengartikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara dalam interaksinya dengan lingkungan.<br />
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu adalah suatu hal yang sangat penting karena berhubungan dengan proses perubahan yang terjadi di dalam diri individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan itu dimanifestasikan dalam seluruh aspek tingkah laku. Proses perubahan kegiatan dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman setelah ia terjun langsung di lingkungan.istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-75699584474237240522011-01-26T21:21:00.000-08:002011-01-26T21:29:57.466-08:00Pengelasan<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHhkwQBjXc75B5LJ-9L8fRltdPvl0T8LI1idMK_Tggf-W-WWJ93MwFWScodGpnUR8Y1WZsxHROfsv6F4EZnt1Z5nWgz9-o4rrjMtp5OI3vJ4KGbzwX5XinxL_2N1v9cRr8uQ5YnVqH5UU/s1600/Nurul.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHhkwQBjXc75B5LJ-9L8fRltdPvl0T8LI1idMK_Tggf-W-WWJ93MwFWScodGpnUR8Y1WZsxHROfsv6F4EZnt1Z5nWgz9-o4rrjMtp5OI3vJ4KGbzwX5XinxL_2N1v9cRr8uQ5YnVqH5UU/s200/Nurul.jpg" width="155" /></a></div>Oleh: Nurul Hidayah<br />
(Himpunan Mahasiswa Alhuda)<br />
Prodi: Teknik Energi POLBAN<br />
<br />
Pengelasan adalah cara penyambungan bagian-bagian kontruksi dari logam atau logam dengan logam yang disambungkan dibawah pengaruh panas.Bagian-bagian yang akan disambung ujung benda sama-sama dipanaskan hingga mencapai suhu pijar,yatu dekat titik cair benda itu,lalu disambung dengan cara ditekan atau pukulan,hingga sambungan menjadi satu dengan bagian kontruksi itu.<br />
Alat dan bahan :<br />
<ol><li>kawat las atau elektroda,</li>
<li>perangkat listrik</li>
<li>benda kerja plat besi deang tebal ±15 mm.</li>
<li>penutup</li>
<li>sarung tangan</li>
<li>penjepit</li>
<li>meja las</li>
<li>penjepit</li>
</ol>Cara pengelasan <br />
Dimana bahan yang akan kita las,pada tempat sambung itu dijadikan satu dalam keadan cair dengan penambahan bahan yang sama.yaitu:<br />
kita menyiapkan bahan yang akan kita las. menyiapkan elektroda dan memasangkannya pada penjapit.elektroda tersebut,lalu dikontakkan pada besi yang beraliran listrik tinggi kebenda kerja,hingga timbulah busur cahaya dengan temperatur tinggi yang dapat menyebabkan ujung logam elektroda mencair,inilah yang langsung menjadi bahan tambahan dalam pengelasan.<br />
<br />
Langkah kerja 1 <br />
<br />
<ol><li>siapkan bahan yang akan dilas</li>
<li>siapkan dan sambungkan perangkat listrik dengan benar</li>
<li>taruh benda pada meja pengelasan4. ambil elektroda dan memasangkannya pada penjepit elektroda,dan mengontakannya hingga keluar busur cahaya</li>
<li>tempelkan pada benda yang akan kita las</li>
<li>dengan temperature tinggi, menyebabkan ujung elektroda mencair, terjadilah suatu gundukan atau kampuh..</li>
<li>pengelasan dilakukan dengan menekan, pelan, dan jangan tergesa-gesa karena akan mengurangi hasil yang kita inginkan,akibat dari pembakaran yang tidak sempurna,hasilknya hanya sebagian-sebagian menempel.</li>
<li>arah pergerakan las adalah kekanan dengan kemiringan ±60º dengan pegerakan kawat bolak-blik melingkar seperti mengaduk, jadi pembentukan kampuh oleh kawat las.</li>
</ol>Langkah kerja 2<br />
<br />
lakukan hal yang sama akan tetapi kali ini menyambung dua logam yang berbeda dengan cara pengelasan kampuh kedalam yaitu sama dengan cara satu bedannya sikap pembakaran segaris dengan kampuh las untuk tebal pekerjaan 4 mm lebih bersudut ± 60º. Tetesan bahan yang cair dari kawat harus dapat kita masukan kedaerah leburnya bahan digerakkan berputar. Jaga agar kawat yang menempel pada sambungan tegak pada bahan pekerjaan<br />
<br />
Keselamatan diri <br />
jangan lupa memakai jas lab ketika sedang melakukan pengerjaan. <br />
memakai sepatu atau penutup kaki. <br />
sebaiknya memakai sarung tangan,sebagai pelindung diri. <br />
sebaiknya setiap selesai bekerja, alat-alat perkakas harus disimpan pada tempat <br />
mesin las sudah dilengkapi dengan grounding <br />
memakai penutup kepala.istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-69096646287716960872011-01-25T21:32:00.000-08:002011-01-25T21:40:31.348-08:00Pemahaman Unsur-Unsur Kesejarahan Dalam Puisi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp_F3Ezb24rQ-gAqbTmmiNwbwEAk9scRgVNJeuJl6Q2KRpeUV8D7YRrZNPnUe2tSE9Z1iitqbYoMM2X9vWxhmprTUpc5Gvx4UQ1r_504ay8QoaR4HRpiw7htLRbE1w47XU4of4dOjWBF0/s1600/NOVI.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp_F3Ezb24rQ-gAqbTmmiNwbwEAk9scRgVNJeuJl6Q2KRpeUV8D7YRrZNPnUe2tSE9Z1iitqbYoMM2X9vWxhmprTUpc5Gvx4UQ1r_504ay8QoaR4HRpiw7htLRbE1w47XU4of4dOjWBF0/s200/NOVI.jpg" width="150" /></a></div>Oleh: Novi Rakhmawati<br />
(Himpunan Mahasiswa Al-Huda)<br />
<br />
A. Pengertian Unsur Kesejarahan Puisi <br />
<br />
Unsur-unsur kesejarahan suatu puisi merupakan unsur-unsur yang bersangkutan atau melatarbelakangi lahirnya suatu puisi. Unsur-unsur tersebut dapat berupa peristiwa-peristiwa kesejarahan, kehidupan pengarang beserta segala pemikirannya, serta perkembangan dan pandangan suatu zaman terhadap karya sastra, termasuk didalamnya puisi. <br />
<br />
Pemahaman unsur-unsur kesejarahan puisi sangatlah penting, terutama untuk mengetahui sejarah dibuatnya puisi tersebut. <br />
<br />
Adapun cara memahami puisi dengan pedekatan pemahaman unsur-unsur kesejarahan suatu puisi disebut pendekatan historis. <br />
<br />
<br />
<br />
B. Hubungan Antara Peristiwa Kesejarahan Dengan Gagasan Dalam Suatu Puisi <br />
<br />
Salah satu jalan mengapresiasi puisi adalah dengan cara memahami peristiwa-peristiwa kesejarahan yang melatarbelakanginya. Hal ini dimaksudkan agar pengapresiasian puisi dapat lebih mendalam dan sesuai dengan gagasan atau maksud penulisan puisi tersebut oleh sang penulis. <br />
<br />
Peristiwa kesejarahan dengan gagasan yang terdapat suatu puisi memiliki hubungan timbal balik. Dengan kata lain, puisi dapat mengambil gagasan atau pokok pikiran tentang masalah kehidupan suatu negara, suatu bangsa, dan masalah politik pada suatu masa tertentu. Sedangkan disisi lain, puisi mampu menggambarkan kembali peristiwa tersebut serta mampu mengabadikannya untuk masa kemudian. <br />
<br />
Hubungan peristiwa kesejarahan dengan puisi tidak terbatas pada aspek makna yang dikandungnya saja, tetapi juga kata atau simbol-simbol yang digunakannya. Sebagai contoh kata-kata seperti kaum durna, jaket kuning, ganyang palu arit, para tirani, baru dapat dipahami bila kita menghubungkannya dengan peristiwa tahun 1966. Peristiwa kesejarahan disini terbatas pada masalah kenegaraan, kebangsaan, juga masalah sosial politik saja. <br />
<br />
Terdapat langkah-langkah yang harus dilalui didalam memahami unsur kesejarahan puisi, diantaranya : <br />
<br />
<ol><li>Memahami tahun, tanggal, atau bulan pembuatan puisi </li>
<li>Peristiwa apa yang terjadi pada tahun itu ? </li>
<li>Memahami peranan penyair dalam tahun itu </li>
<li>Membaca puisi secara keseluruhan </li>
<li>Menghubungkan peristiwa kesejarahan tersebut dengan gagasan dalam puisi </li>
</ol><br />
Berikut ini contoh analisis hubungan kesejarahan dengan gagasan dalam suatu puisi. <br />
<br />
<br />
Tiga anak kecil <br />
<br />
Dalam langkah malu-malu <br />
<br />
Datang ke Salemba <br />
<br />
Sore itu <br />
<br />
<br />
<br />
Ini dari kami bertiga <br />
<br />
Pita hitam pada karangan bunga <br />
<br />
Sebab kami ikut berduka <br />
<br />
Bagi kakak yang ditembak mati <br />
<br />
Siang tadi <br />
<br />
(“Karangan Bunga” Taufik Ismail) <br />
<br />
<br />
<br />
Puisi tersebut sulit dipahami jika hanya diteliti unsur interistiknya saya, jika kita melihat dari sisi historisnya, ternyata puisi tersebut ditulis sekitar tahun 1966, ketika terjadinya perjuangan orde baru yang mengusung Tritura atau tiga tuntutan rakyat. Pelopor masa orde baru ini adalah para mahasiswa UI yang berkampus di Salemba. Pada saat itu banyak pula korban dari pihak mahasiswa yang tertembak saat memperjuangkan Tritura tersebut. <br />
<br />
Disini dapat kita lihat bahwa Taufik Islmail menulis Puisi “Karangan bunga” dengan mengambil gagasan dari peristiwa. Selain itu disisi lain puisi Taufik Ismail ini mengabadikan kejadian tersebut, sehingga kita dan generasi berikutnya dapat mengetahui tentang peristiwa tersebut. <br />
<br />
Adapun hubungan kata-kata dan symbol-simbol yang digunakan Taufik Ismail terhadap peristiwa kesejarahan dapat kita lihat pada kata tiga anak kecil yang merupakan tiga tuntutan rakyat yang sedang diperjuangkan saat itu. Salemba merupakan markas mahasiswa UI. Lalu kata-kata waktu sore mengandung arti bahwa sore hari dapat juga menjadi lambang berakhirnya sesuatu, yaitu orde lama. <br />
<br />
<br />
<br />
C. Hubungan Kehidupan Pengarang Dengan Gagasan Dalam Puisi <br />
<br />
Puisi merupakan buah cipta dari para pengarangnya. Oleh karena itu akan terdapat hubungan yang sangat erat antara kehidupan seorang penyair dengan gagasan yang terkandung dalam puisi yang diciptakannya. Hal ini dimungkinkan karena apa yang dituangkan seorang penyair dalam sebuah puisi tentu saja telah melewati proses pemikiran, perasaan dan menyentuh nilai-nilai yang diyakininya sebagai seorang pribadi, sekalipun memang tidak semua puisi identik dengan kehidupan dan karakter penyairnya, karena puisi mampu mencangkup dan menggambarkan sesuatu yang sangat luas. <br />
<br />
Mempelajari biografi seorang pengarang puisi berarti mengambil langkah untuk lebih memahami dan mengembangkan kemampuan mengapresiasi puisi-puisi pengarang tersebut. <br />
<br />
Sebagai contoh, kita akan mengangkat seorang penyair bernama Chairil Anwar, untuk melihat hubungan kehidupannya dengan puisi-puisi yang diciptakannya. <br />
<br />
Chairil tumbuh sebagai seorang sastrawan dimasa peralihan dari situasi sebagai bangsa terjajah menuju gairah kemerdekaan dari sebuah bangsa yag muda. Selain Chairil terasuh dalam sebuah komunitas Alisyahbana muda yang tangkas, tajam dan keras kepala, terutama dalam menyuarakan gairah muda dan menolak tradisi lama, maka jadilah Chairil sebagai seorang penyair yang meledak-ledak dengan gairah muda yang menceritakan sebuah bangsa yang muda dan meledak-ledak pula. <br />
<br />
Dari biografinya, dapat diketahui pula bahwa Chairil tidak mau didikte oleh siapapun. Dengan gaya hidup yang perlenta dan urakan, serta affair-affairnya dengan berbagai wanita, pemikirannya yang tajam serta semangat belajarnya yang tinggi membuat semangat hidupnya yang meggebu-gebu Chairil pun dikenal sebagai seorang yang pesimistis. <br />
<br />
Sekarang kita akan melihat hubungan biografi Chairil dengan puisinya yang berjudul “Aku”. <br />
<br />
<br />
<br />
Kalau sampai waktuku <br />
<br />
Kumau tak seorangpun kan merayu <br />
<br />
Tidak juga kau <br />
<br />
<br />
<br />
Tak perlu sedu sedan itu <br />
<br />
Aku ini binatang jalang <br />
<br />
Dari kumpulannya terbuang <br />
<br />
Biar peluru menembus kulitku <br />
<br />
Aku akan tetap meradang, menerjang <br />
<br />
<br />
<br />
Luka dan bias kubawa berlari <br />
<br />
Berlari <br />
<br />
Hingga hilang pedih perih <br />
<br />
<br />
<br />
Dan aku akan lebih tidak peduli <br />
<br />
Aku mau hidup seribu tahun lagi <br />
<br />
1943 <br />
<br />
<br />
<br />
Pada puisi tersebut Nampak sekali vitalitas seorang Chairil dalam menanggapi hidup. Individualisme sangat menonjol pada puisi aku. Pengakuan Chairil bahwa dirinya adalah binatang jalang dari kumpulannya terbuang adalah fakta teks yang sangat luar biasa untuk menampakkan individualisme. Dengan mengatakan bahwa dirinya binatang jalang, berarti Chairil ingin menyatakan kebebasannya, melepaskan segala warna yang berlaku pada manusia. Sebuah kesadaran yang menyala-nyala terhadap eksistensi dirinya. Sedagkan dalam kalimat biar peluru menembus kulitku/aku akan tetap meradang menerjang, menunjukkan sikap yang sangat tak acuh terhadap segala hal. Selain itu pada akhir puisi terdapat kata-kata aku mau hidup seribu tahun lagi, kata-kata ini sangat menampakkan betapa Chairil sangat cinta pada kehidupan, sehingga ia menginginkan eksistensinya melebihi takdir karena meyebutkan angka yang sangat mustahil untuk ukuran manusia. <br />
<br />
Sedangkan sifat Chairil yang sangat pesimistis dapat dilihat pada baris-baris puisinya yang lain yaitu; karunia bahagia, kecil setumpuk, sia-sia dipupuk. Demikian juga pada puisi berjudul derai-derai cemara, terdapat kata-kata: <br />
<br />
<br />
<br />
Hidup hanya menunggu kekalahan <br />
<br />
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah <br />
<br />
Dan tahun, ada yang tetap tidak diucapkan <br />
<br />
Sebelum akhirnya kita menyerah <br />
<br />
<br />
<br />
Dari analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa unsur indvidualisme, sikap tak acuhnya, semangat dan kecintaannya akan hidup serta sikap fesimistis ikut mewarnai puisi-puisi ciptaannya. <br />
<br />
<br />
<br />
D. Hubungan Penciptaan Puisi Dengan Pandangan Tentang Kesastraan Pada Suatu Zaman <br />
<br />
Pandangan kesastraan pada suatu zaman, sangat mempengaruhi ide, gagasan dalam penciptaan suatu puisi. Hal ini dapat dilihat dari adanya penamaan angkatan-angkatan seperti pujangga baru, angkatan 66 angkatan 70 an, dimana setiap angkatan memiliki puisi dengan ciri-ciri dan karakter tertentu, sebagai reaksi dari pandangan kesastraan saat puisi-puisi tersebut dibuat. <br />
<br />
Sebagai contoh angkatan pujangga baru, memiliki dua kelompok yang memandang kesastraan dari sudut yang berbeda, yaitu : <br />
<br />
<ol><li>Kelompok “seni untuk seni” yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Tengku Amir Hamzah </li>
<li>Kelompok “seni untuk pembangunan masyarakat” yang dimotori Sultan Takdir Alisyahbana, Armijn Pane dan Rustam Effendi </li>
</ol><br />
Dari pandangan seni angkatan pujangga baru ini, maka tidak heran jika puisi-puisinya memiliki ciri klealis, romantik, impresionistik, berbentuk sonata dengan pola persajakan yang mendekati pantun. Perhatikanlah salah satu bait puisi Air Hamzah, yang berjudul “Berdiri Aku” <br />
<br />
<br />
<br />
Angin pulang menyejuk bumi <br />
<br />
Menepuk teluk mengempas emas <br />
<br />
Lari kegunung memuncak sunyi <br />
<br />
Berayun-ayun diatas talas <br />
<br />
<br />
<br />
Adapun sastrawan angkatan memiliki konsep seni yang diberi judul “Surat Kepercayaan Gelanggang”. Konsep ini menyatakan bahwa para sastrawan agkatan ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani. Hal inilah yang menyebabkan puisi-puisi angkatan 45 lebih bersifat ekspresionik, heroik, dan tidak lagi menggunakan bentuk sonata, maupun pola persajakan yang mendekati pantun. Contoh puisi Sitor Situmorang, berikut ini; <br />
<br />
<br />
<br />
Lebaran <br />
<br />
Bulan diatas kuburan <br />
<br />
<br />
<br />
Contoh lain pada puisi Asrul Sani yang berjudul “Anak Laut” yang berisi, <br />
<br />
<br />
<br />
Anak Laut <br />
<br />
Sekali ia pergi tiada bertopi <br />
<br />
Kepantai landasan matahari <br />
<br />
Dan bermimpi tengah hari <br />
<br />
Akan negeri di jauhan <br />
<br />
Pasir dan air sekan <br />
<br />
Bercampur awan tiada menutup <br />
<br />
Mata dan hatinya rindu <br />
<br />
Melihat laut terbentang biru <br />
<br />
Sekali aku pergi <br />
<br />
Dengan perahu <br />
<br />
Kenegeri kejauhan <br />
<br />
Dan menyanyi <br />
<br />
Kekasih hati <br />
<br />
Lagi merindukan <br />
<br />
Daku” <br />
<br />
Tenggelam matahari <br />
<br />
Ufuk sona tiada nyata <br />
<br />
Bayang-bayang bergerak perlahan <br />
<br />
Aku kembali kepadanya” <br />
<br />
Sekali ia pergi tiada bertopi kepantai landasan matahari <br />
<br />
Dan bermimpi tengah hari <br />
<br />
Akan negeri dijauhan <br />
<br />
1948 <br />
<br />
<br />
<br />
Dari contoh diatas dapat kita lihat bahwa, angkatan 45 lebih senang menggunakan bentuk bebas, sesuai ekspresi yang diinginkan tanpa terikat pola persajakan seperti angkatan pujangga baru. <br />
<br />
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa pandangan kesastraan suatu zaman akan memberkan kontribusi penting terhadap penciptaan suatu puisi.istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-14385673225086247162011-01-20T22:16:00.000-08:002011-01-23T18:32:15.627-08:00Database Management System<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<br />
<div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU-x0cVIWT1il9Wq27Gt2mNJI4lBF8qhUFmXBc6aI7EYsNo7UceqKCdGIR2o48iJrv-NhxztYKGkyOmG01ctIG9HK_v5D8cy-6-2cpomLe_ZoXHU3KDGCAKMM6ZwZNCCQ67V7hDaJARnc/s1600/Mie-web.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU-x0cVIWT1il9Wq27Gt2mNJI4lBF8qhUFmXBc6aI7EYsNo7UceqKCdGIR2o48iJrv-NhxztYKGkyOmG01ctIG9HK_v5D8cy-6-2cpomLe_ZoXHU3KDGCAKMM6ZwZNCCQ67V7hDaJARnc/s200/Mie-web.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"></span><b><span lang="IN">Oleh : Raisa Umami</span></b><br />
<b><span lang="IN">(Himpunan Mahasiswa Al-Huda) </span></b></div><div class="MsoNormal"><b><span lang="IN">Database terdiri dari dua kata:</span></b></div><ul><li><span lang="IN">Data : sesuatu yang nyata atau berwujud yang dapat dihitung jumlahnya (direkam)</span></li>
<li><span lang="IN">Base : gudang, markas atau tempat penyimpanan</span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><b><span lang="IN">Definisi Database:</span></b></div><ul><li><span lang="IN">Sekumpulan data yang disimpan secara bersamaan</span></li>
<li><span lang="IN">Saling berhubungan </span></li>
<li><span lang="IN">Pemanfaatannya lebih mudah, cepat dan tidak akan terjadi pengulangan (redudansi)</span></li>
<li><span lang="IN">Disimpan di media penyimpanan elektronis</span></li>
</ul><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"><tbody>
<tr> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(191, 191, 191); border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN">Database</span></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(191, 191, 191); border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN">Lemari Arsip</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Mengatur data / arsip</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Mengatur data / arsip</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat pengambilan data kembali</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat pengambilan data kembali</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Disket / Hardisk</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Lemari besi / kayu</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Oleh Manusia melalui perantara komputer</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Oleh Manusia secara manual</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Semua penyimpanan data secara elektronis ≠Database</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Database = Penyimpanan data secara elektonis</span></div><div class="MsoNormal"><b><span lang="IN">Ciri Utama Database:</span></b></div><ul><li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Disimpan sesuai fungsi dan jenisnya </span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Berbentuk sejumlah file/ tabel terpisah</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Berbentuk pendefinisian kolom-kolom dalam setiap tabel</span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><b><span lang="IN">Operasi Dasar Database:</span></b></div><ul><li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Buat Database <i>(Create Database)</i></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Hapus Database <i>(Drop Database)</i></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Buat Tabel <i>(Create Table)</i></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Hapus Tabel <i>(Drop Table)</i></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Penambahan / pengisian data baru pada tabel <i>(Insert / Append)</i></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Pengambilan data dari sebuah tabel <i>(Retrieve / Search)</i></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Pengubahan data dari sebuah tabel <i>(Update)</i></span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Penghapusan data dari sebuah tabel <i>(Delete)</i></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><b><span lang="IN">Tujuan Pemanfaatan Database:</span></b></div><ul><li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Kecepatan dan Kemudahan : Penyimpanan, Perubahan dan penampilan data kembali</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Efesiensi Ruang : Penekanan jumlah redudansi</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Keakuratan : Adanya pengkodean, pembentukan relasi, penerapan aturan</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Ketersediaan : Dapat diakses oleh setiap pengguna</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Kelengkapan : Memenuhi kebutuhan pengguna</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Keamanan : Adanya username dan password</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Kebersamaan Pemakaian : Menghindari inkonsistensi data dan kondisi deadlock</span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><b><span lang="IN">Pemakai Database:</span></b></div><ul><li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Kepegawaian</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Pergudangan</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Akuntansi</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Perbankan</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Pendidikan / sekolah</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Rumahsakit</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Telekomukasi</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: Symbol;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="IN">Dll</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
</div>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-929605031416492612011-01-20T21:59:00.000-08:002011-01-23T18:32:40.181-08:00Akuntansi Manajemen<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU-x0cVIWT1il9Wq27Gt2mNJI4lBF8qhUFmXBc6aI7EYsNo7UceqKCdGIR2o48iJrv-NhxztYKGkyOmG01ctIG9HK_v5D8cy-6-2cpomLe_ZoXHU3KDGCAKMM6ZwZNCCQ67V7hDaJARnc/s1600/Mie-web.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU-x0cVIWT1il9Wq27Gt2mNJI4lBF8qhUFmXBc6aI7EYsNo7UceqKCdGIR2o48iJrv-NhxztYKGkyOmG01ctIG9HK_v5D8cy-6-2cpomLe_ZoXHU3KDGCAKMM6ZwZNCCQ67V7hDaJARnc/s200/Mie-web.jpg" width="200" /></a></span></div><span style="font-size: small;">Oleh: Raisa Umami </span><br />
<span style="font-size: small;">(Himpunan Mahasiswa Al-Huda) </span><br />
<span style="font-size: small;">Akuntansi dapat dipandang sebagai sebuah system informasi yang memberikan data esensial mengenai kegiatan keuangan suatu kesatuan usaha kepada para pemakai, untuk membantu mereka membuat pertimbangan dan keputusan yang terinformasi. Salah satu pemakai informasi akuntansi yang penting adalah manajemen, yang mempunyai tanggung jawab untuk memimpin operasi perusahaan. </span><br />
<span style="font-size: small;">Maka dibentuklah sebuah akuntan yang berbeda dengan akuntan keuangan yakni akuntan manajerial.<br />
Akuntan manajerial memasok informasi akuntansi untuk membantu manajemen memahami fungsi-fungsi dasar perencanaan dan pengendalian. </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
Perencanaan adalah proses penetapan tujuan bagi penggunaan sumber daya organisasi dan pengembangan cara-cara pencapaiannya. Akuntan memberikan informasi yang memungkinkan manajemen untuk membuat rencana secara efektif. Umpamanya,akuntan memberikan informasi untuk membantu manajemen dalam menetapkan harga jual produk. Dalam konteks ini, proyeksi akan menunjukkan hasil-hasil yang diantisipasi dari harga jual alternative, yang dapat bermanfaat bagi manajemen dalam memutuskan mana di antara alternative itu yang akan digunakan. <br />
Pengendalian adalah proses mengarahkan operasi untuk mencapai sasaran dan rencana organisasi. Sebagai contoh, perbandingan antara biaya actual dengan biaya produksi yang direncanakan pada laporan akuntan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan untuk mengendalikan biaya.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
Unsur yang lazim baik dalam perencanaan maupun dalam pengendalian adalah pengambilan keputusan, dan akuntan menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan.</span><br />
<span style="font-size: small;">Manajemen harus mengambil keputusan bagi perencanaan dan pengendalian operasi. Sejalan dengan perkembangan keputusan tersebut dan setelah dikaji ulang, keputusan tambahan mungkin diperlukan untuk merevisi rencana dan memodifikasi langkah-langkah yang harus diambil dalam mengendalikan operasi. Sebagai contoh, jika informasi akuntansi menunjukkan bahwa prestasi kerja yang sebenarnya berada di bawah prestasi kerja yang direncanakan, maka rencana itu dapat direvisi atau pengendalian dimodifikasi dalam upaya meningkatkan prestasi kerja. Jadi, keterkaitan antara fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen dapat dipandang sebagai lingkaran yang tiada akhir, dimana akuntan manajerial menyediakan input untuk digunakkan oleh manajemen dalam melaksanakan kedua fungsi.<br />
</span>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-87063224435045225502011-01-19T21:36:00.000-08:002011-01-20T22:59:30.417-08:00Pendidikan Di Era Globalisasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3zeR_4ygrajNf5HnsKVo3wii3mSLINKb6BAZZwVI09JEowgkR1NbjM4tyfCujRg12kLk_NtBjO837L0DUhk4R-Og3_RBsRz3SW8mjf2lRn24q1N3viv7mMApUKk1mbk4AHDRwU0RRYmE/s1600/def.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3zeR_4ygrajNf5HnsKVo3wii3mSLINKb6BAZZwVI09JEowgkR1NbjM4tyfCujRg12kLk_NtBjO837L0DUhk4R-Og3_RBsRz3SW8mjf2lRn24q1N3viv7mMApUKk1mbk4AHDRwU0RRYmE/s200/def.jpg" width="200" /></a></div>Oleh: Defi Fahrur Rozi<br />
(Staff Pengajar MA.Al-Huda) <br />
Pendidikan di era globalisasi sangat terpengaruh oleh arus informasi yang cepat melalui berbagai sarana sebagai hasil perkembangan kemajuan dan teknologi, ternyata sangat besar pengaruhnya pada kehidupan manusia, kejadian dilingkungan suatu bangsa dengan cepat dapat diketahui dan dapat berpengaruh terhadap bangsa dan Negara yang lain. Kejadian itu, antara lain berupa perubahan, perkembangan dan kegagalan baik berupa dampak positif dan negatifnya akan sangat cepat dirasakan oleh manusia diseluruh pelosok bumi. Kondisi seperti itulah yang disebut globalisasi.<br />
<br />
Gejala globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan itu, menunjukan bahwa tiada lagi suatu kaum atau bangsa dan Negara yang dapat hidup mengisolasi diri dari kaum atau bangsa, dan Negara lain. Manusia di dunia menjadi suatu masyarakat besar yang hidup dalam satu lingkungan yang akan mewarnai atau kewarnai kehidupan material dan spritualnya, kondisi seperti ini disatu pihak patut membuat umat Islam di dunia merasa resah karena tampak kecenderungan kehidupan anak-anak didalam bidang pendidikan pada jaman globalisasi sekarang ini, pendidikan diperlukan apalagi yang ditunjang dengan bidang keagamaan seperti tersirat dalam Q.S Luqman 12-18<br />
<br />
Dampak yang sangat menonjol dalam bidang pendidikan di era globalisasi yang tidak diwarnai dengan nilai-nilai keagamaan dimana banyak media massa yang mendidik akhlak anak dari segi-segi yang negatif hingga tidak ada anak yang terjerumus kepada kehancuran.istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4593717603332885526.post-12997554751129327082011-01-19T21:31:00.000-08:002011-01-20T22:59:49.162-08:00Metode-metode Pendidikan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3zeR_4ygrajNf5HnsKVo3wii3mSLINKb6BAZZwVI09JEowgkR1NbjM4tyfCujRg12kLk_NtBjO837L0DUhk4R-Og3_RBsRz3SW8mjf2lRn24q1N3viv7mMApUKk1mbk4AHDRwU0RRYmE/s1600/def.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3zeR_4ygrajNf5HnsKVo3wii3mSLINKb6BAZZwVI09JEowgkR1NbjM4tyfCujRg12kLk_NtBjO837L0DUhk4R-Og3_RBsRz3SW8mjf2lRn24q1N3viv7mMApUKk1mbk4AHDRwU0RRYmE/s200/def.jpg" width="200" /></a></div>Oleh: Defi Fahrur Rozi<br />
(Staff Pengajar MA.Al-Huda) <br />
Metode-metode yang biasa digunakan dalam ilmu jiwa pendidikan ialah:<br />
<ol><li>Instropeksi ialah metode untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan yang terjadi pada diri sendiri dengan sengaja teliti dan sistematis.</li>
<li>Observasi ialah pengamatan secara sistematis terhadap perbuatan (tingkah laku) orang lain.</li>
<li>Eksperimen ialah pengamatan secara teliti dalam waktu tertentu guna mempelajari gejala-gejala yang ditimbulkan dengan sengaja untuk mendapat sifat-sifat umum dari gejala kejiwaan, yaitu mencoba sesuatu sehingga dapt menimbulkan dengan sengaja terhadap situasi yang diselidiki. Hal ini merupakan keunggulan dibandingkan dengan observasi.</li>
<li>Tes ialah suatu percobaan yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan untuk mendapatkan gambaran tentang kejiwaan seseorang atau kelompok orang berdasarkan jawaban-jawaban dari kaidah-kaidah tertentu.</li>
<li>Angket (questionnaire) yaitu suatu bentuk Tanya jawab secara tertulis dengan mengajukan daftar pertanyaanserdasarkan jawaban-jawaban yang diperoleh dapat diketahui keadaan jiwa seseorang atau sejumlah orang.</li>
<li>Proyeksi adalah suatu metode yang dilakukan dengan jalan menyajikan suatu bahan (gambar, permainan, tulisan dan sebagainya) kepada individu yang diharapkan adanya jawaban yang merupakan proyeksi dari pribadunya.</li>
<li>Case study adalah penyelidikan terhadap individu secara mendalam meliputi latar belakang social, fisik dan psikis waktunya cukup lama dan melalui berbagai periode pertumbuhan.</li>
<li>Metode klinis adalah metode penyelidikan secara mendalam, kepada individu yang menyimpang dari tingkah laku normal untuk menentukan diagnosanya.</li>
</ol>istiqomah-mediahttp://www.blogger.com/profile/06982411359693155180noreply@blogger.com